Mohon tunggu...
Arifatul Hikamiah
Arifatul Hikamiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Pemula

Hitam tak selamanya menakutkan, sering kali hitam untuk persembunyian dan menghindari kata " mencolok"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tren Glow-Up Milenial di Era Pandemi

5 Juni 2021   15:40 Diperbarui: 5 Juni 2021   15:40 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang diketahui bersama, bahwa dari tahun ke tahun perkembangan sosial media berkembang dengan semakin pesat. Sosial media sudah tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan sehari-hari kaum milenial saat ini. Bahkan dengan adanya media sosial, telah banyak mengubah kebiasaan, gaya hidup, dan berbagai aspek kehidupan lainnya. Tak jarang juga melahirkan tren-tren baru yang bermunculan di kalangan milenial.

Melalui media sosial yang ada, setiap orang berlomba-lomba untuk menunjukkan eksistensi keberadaanya dan menjadikan sosial media sebagai wadah untuk mengekspresikan diri. Hal ini bisa dilihat melalui unggahan-unggahan setiap orang yang kebanyakan mengunggah  foto-foto perjalanan, pencapaian, ataupun menguggah hasil swafoto yang dirasa cantik, unik, dan pastinya menarik. Dari sekian banyak unggahan, banyak sekali berseliweran foto-foto yang menunjukkan betapa sempurnanya kehidupan orang lain, yang bisa dilihat ketika membuka media sosial. Sehingga semakin kesini, banyak orang yang sering kali membandingkan hidupnya dengan hidup orang lain. Namun tak jarang, banyak juga orang termotivasi untuk melakukan perubahan-perubahan terhadap diri dan kehidupannya, setelah melihat foto-foto unggahan di laman media sosial.

Ditinjau dari kacamata yang berbeda, media sosial yang ada saat ini, juga memberikan kerisauan karena banyak sekali standar-standar yang terkesan menjadi tuntutan. Contohnya saja dari segi fisik, standar kecantikan utamanya bagi wanita adalah memiliki kulit putih mulus, memiliki badan yang langsing, dan  standar-standar lain. Sehingga tak jarang jika seseorang yang dianggap tidak memenuhi standar yang ada, acap kali mendapatkan komentar  pedas dari para warganet.

Bahkan dengan  adanya media sosial, gaya hidup pun semakin lama semakin berubah. Dahulu  perawatan tubuh hanya dilakukan oleh kaum hawa saja, namun saat ini juga banyak kaum adam yang mulai menjadikan perawatan sebagai gaya hidup seperti memakai masker wajah ataupun produk kecantikan yang lain. Padahal dahulu hal tersebut bukanlah sesuatu yang wajar bagi kaum adam. Sehingga hal ini menjadi gaya hidup dan juga standar yang secara tidak sadar menyebabkan banyak orang  berlomba-lomba untuk mencoba hidup normal dengan standar-standar yang pada dasarnya dibuat secara tidak sadar.  Hal ini dikarenakan media sosial  membuat kehidupan tidak memiliki jarak antara satu dengan yang lain.

Keberadaan pandemi Covid-19 yang mulai  merebak di Indonesia mulai Bulan Maret, bahkan belum berakhir sampai di penghujung tahun 2020, yang kurang lebih telah sepuluh bulan lamanya. Kehidupanpun  berjalan dengan kebiasaan yang benar-benar baru. Aktivitas kehidupan juga semakin bergantung dengan teknologi yang ada untuk melanjutkan aktivitas-aktivitas harian. Contohnya saja kegiatan belajar mengajar, kegiatan bekerja dari rumah,  kegiatan berbelanja secara online dan masih banyak lagi. Teknologi komunikasi  juga semakin berkembang, hal ini sangat didukung dengan terbukanya pasar untuk menawarkan layanan-layanan yang dimiliki.

Media sosial juga terus mengembangkan fitur-fiturnya untuk menarik pengguna, salah satu aplikasi yang saat ini banyak penggunanya adalah  TikTok. Disini banyak diunggahan berbagai macam video yang menarik bahkan saat ini banyak yang memulai memasang iklan di TikTok. Bahkan belum lama berseliweran unggahan TikTok yang mengunggah video mengenai transformasi-transformasi perubahan fisik yang telah dialami seseorang dari waktu ke waktu.Tak jarang perubahan yang ditampilkan sangatlah drastis antara dirinya yang dulu dengan dirinya yang sekarang. Hal ini di kalangan milenial dikenal dengan istilah glow up. Bahkan istilah glow up ini telah menjadi sebuah tren, yang belum lama ini menghiasi layar media sosial. Apalagi di masa pandemi ini, media sosial seperti TikTok menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh sepanjang 2020. Berdasarkan data dari firma analitik aplikasi mobile App Annie, yang menyatakan bahwa TikTok  berhasil mengalahkan sang raja media sosial  yaitu Facebook. Sehingga hal ini sangat mendukung  untuk menyebarkan tren glow up itu sendiri.

Trend glow up merebak dengan cepat sewaktu masa pandemi. Karena di masa pandemi ini banyak orang yang mencari hiburan dengan berselancar di media sosial, dimana selain untuk hiburan semata, mereka juga berbelanja untuk menghilangkan stress yang mana hal ini berlaku bagi sebagian orang. Selain  itu mereka juga banyak waktu yang dapat digunakan untuk merawat diri, dikarenakan kesibukan yang tidak terlalu padat.

Kata Glow up disini kurang lebih memiliki artian bersinar, namun dalam bahasa gaul glow up berarti perubahan baik yang signifikan dari waktu ke waktu. Glow Up merupakan idiom, jadi pengertiannya hanya bisa didefinisikan dalam satu frasa. Glow Up diartikan sebagai perkembangan secara signifikan dari seseorang dan konteksnya positif.

"To transform oneself in a significant way. The phrase can be applied to positive changes in one's appearance, but usually focuses more on one's successes in life and increased self-confidence". Dilansir dari idioms.thefreedictionary.com

Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat dua poin seseorang dikatakan mencapai glow up yaitu, yang pertama terdapat perkembangan positif dan yang kedua naiknya tingkat percaya diri yang dimiliki..

Tren glow up ini nampak sekali pengaruhnya dalam kehidupan, seperti meningkatnya kepedulian seseorang terhadap penampilan yang dimiliki,  yang dulunya tidak begitu memperhatikan penampilan berubah drastis menjadi sangat modis, wajahnya yang dahulu kusam kini menjadi cerah.

 Trend glow up yang tidak bisa dipisahkan dengan penampilan juga berkaitan erat dengan dunia cosmetic. Sehingga trend glow up ini semakin berkembang dengan pesat karena didukung dengan semakin banyaknya produk-produk kecantikan yang banyak diiklankan  oleh para influencer, artis, dan para model-model sehingga banyak orang tergiur untuk membeli. Didukung juga dengan harga produk kecantikan yang bisa disesuaikan  dengan kemampuan keuangan yang dimiliki. Selain itu produk kecantikan yang ada saat ini sudah banyak pilihan-pilihan warna, jenis, yang dapat disesuaikan dengan jenis kulit. Apalagi produk-produk kecantikan  saat ini banyak yang berasal  dari industri-industri lokal yang memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produk kecantikan yang sudah ada sejak lama.

Namun hal ini bukanlah sesuatu yang aneh, apabila jika ditinjau dari  sifat manusia itu sendiri yang pada dasarnya akan terus berubah. Adapun motif atau dasar seseorang berubahan itu bisa berasal dari internal ataupun dari eksternal diri sendiri. Adapun alasan-alasan yang biasanya banyak dijumpai mengapa seseorang ingin mengubah dirinya bisa disebabkan karena adanya body image, keinginan dari dalam diri untuk mengubah penampilannya, atau bisa dikarenakan adanya perundungan yang berasal dari sekitar sehingga memunculkan keinginan untuk mengubah perspektif orang sekitar, terinspirasi oleh orang lain, atau karena ingin mengubah kehidupan yang dulunya memiliki kenangan pahit, ataupun alasan-alasan yang lain.

Adapun pengertian body image menurut Arthur (2010) adalah imajinasi subjektif yang dimiliki seseorang tentang tubuhnya, khususnya yang terkait dengan penilaian orang lain, dan seberapa baik tubuhnya harus disesuaikan dengan persepsi-persepsi ini. Beberapa peneliti atau pemikir menggunakan istilah ini hanya terkait tampilan fisik, sementara yang lain mencakup pula penilaian tentang fungsi tubuh, gerakan tubuh, koordinasi tubuh, dan sebagainya. Menurut Burn (1993:189) body image merupakan gambaran yang dimiliki seseorang mengenai dirinya sendiri sebagai makhluk yang mempunyai fisik, fisik yang dimaksud disini adalah bentuk tubuh seorang remaja, karena pada masa remaja, seseorang akan mengalami pubertas, dimana kita ketahui ketika seorang remaja harus siap menerima perubahan pada dirinya.

Dapat disimpulkan body image merupakan gambaran persepsi seseorang tentang tubuh ideal dan apa yang mereka inginkan pada tubuh mereka baik itu dalam hal berat maupun bentuk tubuh yang didasarkan pada persepsi-persepsi orang lain dan seberapa harus mereka menyesuaikan persepsi tersebut. Seseorang menganggap kondisi fisiknya tidak sama dengan konsep idealnya, maka individu tersebut akan merasa memiliki kekurangan secara fisik meskipun dalam pandangan orang lain sudah dianggap menarik. Keadaan seperti itu yang sering membuat seseorang tidak dapat menerima kondisi fisiknya secara apa adanya sehingga body imagenya menjadi negatif.

 Jika seorang wanita merasa gemuk dan memiliki berat badan yang berlebih, mereka cenderung merasa tidak puas dengan kondisi tubuhnya dan menginginkan berat tubuhnya berkurang. Kesenjangan yang terlalu jauh antara tubuh yang dipersepsi dengan gambaran idealnya akan menyebabkan penilaian yang negatif terhadap tubuhnya, hal tersebut yang membuat mereka memiliki kepercayaan diri yang rendah akibat dari penilaian yang negatif terhadap body image yang tidak sesuai dengan gambaran idealnya.

Selain itu alasan seseorang melakukan transformasi fisik tak jarang karena perundungan mengenai fisik di masa lalunya, baik yang diperoleh di dunia nyata ataupun di dunia maya, sehingga tak jarang menjadi alasan terbesar mengapa seseorang ingin mengubah  dirinya. Hal ini  tak jarang dilakukan untuk sebuah pembuktian dari dirinya dan juga kepada orang yang telah merundunginya, bahwasanya mereka mampu untuk berubah menjadi lebih baik. Dan dari situ, mereka juga ingin memberi sebuah pesan kepada orang lain bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk berubah, bertransformasi menjadi lebih baik.

Namun perlu disadari bahwa untuk bertransformasi  ini,memerlukan usaha-usaha yang harus dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan. Adapun  hal hal yang dapat dilakukan untuk melakukan sebuah perubahan ataupun transformasi terhadap penampilannya terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan.

Menjaga kesehatan dan kebugaran fisik, seperti yang tertuang dalam sebuah kalimat, "Mens sana in corpore sano". Yang memiliki arti, Di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa Menjaga kesehatan dan kebugaran fisik yang sehat. Menjaga kesehatan dan kebugaran fisik, dalam kondisi prima dapat mendukung untuk melakukan banyak aktifitas dengan  lebih mudah untuk dilakukan karena memiliki fisik yang mendukung. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan olahraga secara terjadwal,  tidak merokok dan mengkonsumsi alkohol, memperhatikan jam tidur, Dan juga perlu memperhatikan menu makanan yang kita makan serta rajin minum air, minimal delapan gelas sehari.

Kegiatan olah raga ini selain mampu menjaga kesehatan dan kebugaran fisik juga sangat sesuai untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, karena untuk menjaga imunitas dan meningkatkan daya tahan tubuh di tengah masa pandemic saat ini. Memperhatikan waktu tidur juga diperlukan untuk menjaga kesehatan dan juga penampilan yang dimiliki, karena  efek dari kurang tidur bisa membuat kulit Anda terlihat lelah dan kusam. Selain itu kurang tidur juga memicu munculnya kantung mata yang menghitam di bawah mata. Dalam menjaga kesehatan juga diperlukan adanya kontrol stres.

Selain menjaga kesehatan dan kebugaran fisik diperlukan  juga perawatan tubuh yang dapat meningkatkan tingkat percaya diri dan dapat menunjang penampilan. Adapun hal-hal yang bisa dilakukan adalah, dengan  rajin mandi, mencuci wajah dengan facial wash saat wajah kotor, minimal  dua kali sehari, membersihkan riasan sebelum tidur,  rajin  menggunakan skin care seperti produk pelembab. Selalu menggunakan  tabir surya setiap hari meskipun tidak sedang  beraktivitas di luar ruangan. Pada kenyataannya, langkah perawatan inilah yang terpenting untuk melindungi kulit. Pemakaian tabir surya dengan kandungan bahan alami dan mengandung SPF minimal 15 atau 30 untuk melindungi kulit dari sinar UV A dan UV B. untuk perawatan kulit juga bisa dengan menggunakan bahan-bahan alami yang ada, seperti penggunaan masker mentimun yang bagus untuk wajah.

Untuk langkah selanjutnya adalah  memperhatikan penampilan, hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan pakaian yang dipakai. Tidak perlu membeli pakaian baru ataupun mengikuti mode fashion saat ini, akan tetapi lebih pandai-pandai memadu padankan pakaian yang dipakai dengan situasi ataupun keadaan yang hendak dihadiri. Selain itu penggunaan aksesoris yang tidak berlebihan, karena aksesoris digunakan untuk mempermanis tampilan. Sehingga jika memakainya berlebihan akan kurang sedap dipandang. Serta memperhatikan warna atasan dan bawahan, karena hal ini juga sangat berpengaruh terhadap  penampilan yang dimiliki oleh seseorang. Apabila salah dalam memadu padankan warna pakaian, hal ini akan terlihat kurang menarik. Sehingga perlu memulai untuk berlatih memilih pakaian yang digunakan.

Dari kata-kata diatas,  dapat disimpulkan bahwasanya dengan adanya pandemi mendorong perkembangan teknologi yang sangat pesat. Utamanya di bidang teknologi komunikasi  dan media sosial telah menjadi teman setia kaum milenial yang mampu mengubah gaya hidup, kebiasaan hidup, dan bahkan media untuk berkembangnya trend. Salah satu trend terjadi yaitu trend glow up, yang memotivasi orang lain untuk berubah atau bertransformasi menuju kearah perbaikan, utamanya untuk lebih peduli terhadap dirinya. Dan trend glow up ini berkembang dengan sangat cepat berkat adanya media sosial dan juga pandemi, yang mana membuat banyak orang memiliki waktu yang lebih banyak dari biasanya.

Daftar Pustaka

Suharjana. 2012."KEBIASAAN BERPERILAKU HIDUP SEHAT DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER". Jurnal Pendidikan Karakter

Dr. Marianti, dan Alodokter.com. "Rahasia Ahli Kulit Sehat dalam Menjaga Kesehatan Kulit" www.alodokter.com. Retrieved Desember 30 2020

(https://www.alodokter.com/rahasia-ahli-kulit-sehat-dalam-menjaga-kesehatan-kulit)

Ifdil dan Amandha Unziila Denich. 2015. Konsep Body Image Remaja Putri. Jurnal  Konseling dan Pendidikan

Lutfiani, Diah, dan Dictio.id. 2020. "Pandemi Membuat Tren GloW Up". Diction.id. Retriever Agustus 21, 2020

        (https://www.dictio.id/t/pandemi-membuat-tren-glow-up/144055)

Racmatunnisa. 2020. "TikTok jadi Aplikasi Paling Banyak Didownload di 2020" detikInet. Retrieved Desember 11, 2020

        (https://inet.detik.com/mobile-apps/d-5291086/tiktok-jadi-aplikasi-paling-banyak-didownload-di-2020)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun