Mohon tunggu...
Luluk Wahyuni
Luluk Wahyuni Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa IAIN Jember Prodi Tadris Bahasa Inggris.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal 4 Mazhab Dalam Islam

31 Oktober 2020   09:38 Diperbarui: 25 Mei 2021   12:46 5137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menganal 4 mazhab di Indonesia. | pexels

Secara umum, masyarakat Indonesia berpegang teguh pada empat madzhab yaitu Syafi'i, Maliki, Hanafi, dan Hanbali untuk dijadikan sebagai sumber pedoman sesuai dengan Al-Qur'an dan Al-Sunnah. Berberapa urgensi pentingnya mengenal 4 madzab antara lain:

a. Keberagaman mazhab adalah realitas, yang harus dipandang sebagai kekayaan budaya islam untuk menghindari perselisihan dan pecah belah antar umat.
b. Sebagai sumber pilihan dan pedoman untuk mengatasi permasalahan kehidupan manusia yang modern.
c. Menghindari dari kebingungan karena terdapat banyak perbedaan pemikiran dan hukum.

Ahli ilmu memfatwakan bahwa umat islam wajib mengikuti salah satu madzah karena ilmu, amal, dan akhlaq 4 madzab tersebut telah memenuhi persyaratan sebagai Mujtahid.

Baca juga: Mazhab Fikih dalam Islam

1. Imam Abu Hanifah

Imam Abu Hanifah (Abu Al-Nu'man bin Tsabit bin Zufi Al-Tamimi) adalah pendiri Madzab Hanafi yang memiliki pertalian hubungan keluarga dengan Imam Ali bin Abi Thalib ra. Beliau dilahirkan di Kufah pada tahun 150 H/699 M. Semasa kecilnya, beliau memiliki sikap tekun untuk menghafalkan Al-Quran dan mendalami makna yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Quran. 

Disamping itu, beliau belajar ilmu fiqih kepada ulama yang sangat terpandang pada masa itu yaitu Humad bin Abu Sukaiman selama 18 tahun lamanya. Semasa hidupnya, Imam Hanafi dikenal sebagai ulama yang memiliki ilmu yang sangat dalam, twadhu', zuhud, dan sangat teguh memegang ajaran agamanya. Beliau sangatlah tidak tertarik pada jabatan resmi kenegaraan, sehingga beliau menolak tawaran sebagai Qadhi' (hakimagung). Adapun pokok-pokok ajaran ilmu fiqih Imam Hanafi antara lain:

a. Sumber Naqliyah (Al-Quran, al-Sunnah, Ijma, dan pendapat para sahabat.
b. Sumber Ijtihadiyah (pengumpulan qiyas dan istihsan)
c. Al-'Urf (adat kebiasaan yang tidak bertentangan dengan nash)

Imam Abu Hanifah wafat pada tahun 150H/ 767 M, pada usia 70 tahun di pemekaman Pekuburan Khizra. Sehingga, pada tahun 450 H/ 767 M, didirikanalah sekolah yang diberi nama "Jami' Abu Hanifah".

2. Imam Malik Bin Anas

Imam Malik bin Anas adalah pendiri madzab Maliki, yang dilahirkan diMadinah, 93 H. Beliau berasal dari Kabilah Yammiah. Sejak kecil beliau sangatlah rajin untuk mengikuti majlis-majlis ilmu pengetahuan, sehingga beliau telah menghafal Al-Quran sejak kecil. Disamping itu, beliau belajar dari Ribiah, ulama yang sangatlah terkenal pada masa itu. 

Baca juga: Latar Belakang Mazhab Fiqih

Selain itu, beliau juga memperdalam hadist kepada Ibn. Syihab dan mempelajari ilmu fiqih dari para sahabat. Setelah mencapai tingkat tinngi dalam bidang ilmu hadist dan fiqih, beliau memulai untuk mengajar kepada orang yang membutuhkan. Beliau dikenal sebagai ulama yang sangat berhati-hati dalam menyampaikan fatwa, sehingga beliau selalu menemiti hadist-hadist Rasulullah saw dan bermusyawarah dengan ulama lain. 

Diriwatnyakan, bahwa Imam Malik memiliki 70 orang untuk bermusyawarah untuk mengeluarkan suatu fatwa. Imam Maliki adalah ulama yang sangat terkemuka, terutama dalam ilmu hadist dan fiqih dan beliau telah menulis kitab Al-Muwaththa' yang merupakan kitab hadist dan fiqih. Imam Malik meninggal dunia pada usia 86 tahun pada tahun 179 H.  hadist dan fiqih. Imam Malik meninggal dunia pada usia 86 tahun pada tahun 179 H.

3. Iman Syafi'i

Imam syafi'i (Muhammadbin Idris al-Syafi'i al-Quraisyi) adalah pendiri madzab Syafi'i. Beliau dilahirkan di Ghazzah tahun 150 H, bertepatan dengan wafatnya Abu Hanifah. Beliau dilahirkan dalam keadaan Yatim dan dari keluarga yang miskin, tidak menjadikan beliau merasa rendah diri dan malas belajar. 

Imam Syafi'i sudah menghafal Al-Quran diusia 7 tahun dan beliau sudah menunjukkan kecerdasaannya dalam berdiskusi. Beliau belajar kepada Imam Malik yang dikenal sebagai Madzhabul hadist. Kemudian, belaiau melanjutkan untuk belajar dari ulama Irak yang dikenal sebagai madzhabul qiyas. Beliau memiliki keinginan untuk menyatukan madzab terpadu yaitu madzab hadist dan madzab qiyas. Beliau wafat di Mesir pada tahun 204 H, setelah menyebarkan ilmu dan memberikan manfaat ilmu kepada banyak orang. Adapun pokok-pokok fiqih Imam Syafi'i antara lain:

a. Al-Quran dan al-Sunnah
b. Al-Ijma
c. Pendapat sahabat yang tidak ada yang menentangnya
d. Ikhtilaf sahabat Nabi
e. Qiyas

Baca juga: Mazhab dan Contoh-contohnya

4. Imam Ahmad Hanbali

Imam Ahmad Hanbali adalah Abu Abdullah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal Al-Syaibani. Beliau dilahirkan di Baghdad pada bulan Rabiul Awal tahun 164 H/ 780M. Ahmad Hanbali dilahirkan dalam keadaan yatim, karena ayahnya meninggal ketika beliau masih bayi. Beliau memulai dengan belajar mengahafal Al-Quran, kemudian belajar bahasa Arab, Hadist, sejarah Nabi dan sahabat serta para tabi'in. Imam Ahmad Hanbali banyak mempelajari dan meriwayatkan hadist dan mengambil hadist shahih.

Imam Ahmad Hanbali wafat di Bagdad pada usia 77 tahun pada tahun 241 H/ 855H pada masa pemerintahan Khalifah Al-Watiq. Sepeninggalan beliau, beliau menjadi salah satu madzab yang memiliki jumlah peganut banyak dan jarannya berkembang luas.
Adapun pokok-pokok fiqih madzab Hanbali, antara lain:

a. Al-Nushush
b. Fatwa sahabat
c. Ikhtilaf sahabat
d. Hadist mursal dan dha'if
e. Qiyas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun