Mohon tunggu...
Lulu Izzatul Fawziah
Lulu Izzatul Fawziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia

Prodi Pendidikan Geografi Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI 2021: PJJ tanpa membuat stress anak dan orang tua di TK Puspita Dewi

25 Juli 2021   23:43 Diperbarui: 26 Juli 2021   01:19 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondisi pandemi covid-19 tak kunjung usai hingga saat ini. Mirisnya terjadi peningkatan kasus positif pada beberapa bulan kemarin. Libur panjang hari raya idul fitri menjadi salah satu penyebab melonjak tingginya kasus covid-19 ini. Hal tersebut meresahkan baik bagi masyarakat maupun pemerintah. Oleh karena itu, pemerintah mengeluarkan peraturan guna meminimalisir penyebaran virus covid dan menekan lonjakan kasus Covid-19 berupa PPKM Darurat. PPKM atau pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat diterapkan mulai dari tanggal 3 hingga 20 Juli pada wilayah Jawa-Bali. Hal ini berdampak bagi bidang Pendidikan.

Pendidikan wajib dilakukan dengan metode PJJ atau Pembelajaran Jarak Jauh. Metode tersebut diterapkan oleh TK Puspita Dewi selama PPKM darurat kemarin. Namun penerapan PJJ ini menjadi tantangan baik bagi anak itu sendiri maupun orang tua dan guru. Tak jarang terjadi hal yang tidak diinginkan seperti banyak anak yang pusing, malas, stress dengan pembelajaran jarak jauh ini. Namun selain anak, orang tua juga turut merasakan berbagai kendala. Oleh karena itu perlu dilakukannya pembelajaran yang efektif dan menyenangkan selama PJJ ini.

Dengan ini saya sebagai mahasiswa KKN Tematik UPI 2021 mengambil andil dalam PJJ TK Puspita Dewi. Hal ini sesuai dengan tema KKN Tematik tahun 2021 yaitu “Membangun Desa melalui Bidang Pendidikan”. Saya berusaha mengoptimalakan proses pembelajaran di TK Puspita Dewi selama PPKM darurat kemarin. Adapun lokasi TK di Jl. Griya Asri, Blok C 18 No 12, Desa Cikande, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.

PJJ yang diterapkan di TK Puspita Dewi menggunakan aplikasi WhatsApp sebagai penghubung antara Orang tua dengan Guru. Proses pembelajaran dilakukan dari hari senin hingga jum’at.  Fitur Whatsapp yang digunakan yaitu pesan teks, pesan suara, dan pengiriman Video serta Gambar. Penggunaan Aplikasi dan fitur-fitur tersebut disesuaikan dengan kondisi dan kemampaun orangtua siswa agar tidak terjadinya kesulitan selama PJJ.

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan diantaranya yaitu kegiatan perkenalan anak dengan guru dan teman-teman sekolahnya, praktik mencuci tangan yang baik dan benar, senam otak berupa menghitung dengan gerakan, Brain Gym, dan eksplore hewan Qurban. Penjelasan dan penugasan dilakukan dengan menggunakan video yang dikiramkan ke WhatsApp Group yang berisi guru dan oang tua siswa. Video disajiikan dengan durasi krang dari 3 menit. Hal ini dilakukan guna mengurangi penggunaan kuota dan juga agar anak tidak kesulitan mencerna isi video apabila durasi terlalu lama.

Brain Gym
Brain Gym
Berhitung dengan gerakan-senam otak
Berhitung dengan gerakan-senam otak

Mencuci tangan dengan baik dan benar
Mencuci tangan dengan baik dan benar
Pembelajaran dengan media Video untuk penyampaian materi dan penjelasan diharapkan meningkatkan pemahaman baik anak maupun orangtua. Kegiatan pembelajaran di TK memang didesain dan di sesuaikan dengan kebutuhan anak. Anak TK yang mana termasuk kategori Anak Usia Dini, proses pembelajaran harus seperti sedang bermain. Anak diberikan keluasan untuk mengeksplor dan mengekspresikan dirinya sendiri. Kegiatan seperti eksplore hewan kurban akan memberikan pengetahuan baru anak tentang Qurban. Hewan-hewan yang bisa dikurbankan apa saja, ciri-ciri hewan, serta merangsang anak untuk meningkatkan rasa ingin tahu dan kepekakan nya terhadap lingkungan sekitar. Hari raya idul Adha kemarin dimanfaatkan untuk pembelajaran anak.

Eksplor hewan qurban
Eksplor hewan qurban

Semua kegiatan yang dilakukan anak dapat dilakukan di rumah dengan mudah, karena tidak memerlukan barang-barang tertentu agar kegiatan bisa dilakukan. Hal ini memberikan kemudahan bagi orang tua karena tidak perlu mempersiapkan alat bantu maupun alat peraga apapun. Kegiatan seperti diatas mampu mengurangi kesulitan maupun keresahan orangtua dalam mendampingi anak. Anak pun merasa sekolah seperti sedang bermain seperti biasa.

Kondisi pandemi yang masih tidak nampak kapan usainya, jangan dijadikan hambatan dalam mendapatkan ilmu. Belajar masih bisa dilakukan dengan menyenangkan apabila kita mampu menyesuaikannya. Mari tingkatkan pembelajaran jarak jauh tanpa meningkatkan stress bagi anak dan orang tua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun