Mohon tunggu...
Lulu Nurul Istanti
Lulu Nurul Istanti Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Industri Kreatif Blitar Butuh Terapkan Job Order Costing

24 Juni 2024   08:00 Diperbarui: 24 Juni 2024   08:11 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi: Display Sebagian Produk CV Nabata Souvenir, Kabupaten Blitar

Industri kreatif di Kabupaten Blitar, khususnya sektor produksi souvenir, tengah mengalami perkembangan pesat. Sebagai salah satu pusat industri kerajinan tangan di Jawa Timur, Blitar memiliki beragam produk souvenir yang digemari. Namun, untuk tetap bersaing di pasar yang semakin kompetitif, para pelaku usaha dituntut untuk menerapkan metode perhitungan yang lebih efektif dan efisien dalam menentukan harga pokok produksi. 

Salah satu metode yang dapat diterapkan oleh para pengusaha souvenir di Blitar adalah Job Order Costing. Metode ini memungkinkan penghitungan biaya produksi yang lebih akurat, khususnya untuk produk-produk yang dibuat berdasarkan pesanan khusus.

Menurut Berlina Sani, owner CV. Nabata Souvenir di Kecamatan Talun, "Kami membutuhkan metode yang bisa lebih detail dalam menghitung biaya material, tenaga kerja, dan overhead untuk setiap pesanan. Jadi, kami bisa menawarkan harga yang adil kepada pelanggan tanpa merugi," ujarnya.

Mengapa Job Order Costing? Job Order Costing adalah metode perhitungan biaya produksi yang mengalokasikan semua biaya yang terkait dengan produksi ke setiap produk pesanan (job order) secara individual. Metode ini sangat cocok untuk industri kreatif seperti produksi souvenir di Blitar, karena setiap pesanan sering kali memiliki spesifikasi yang berbeda-beda.

Manfaat Penerapan Job Order Costing. Metode ini memungkinkan pengusaha untuk melihat secara jelas dan rinci komponen biaya yang terlibat dalam setiap pesanan. Hal ini membantu dalam mengidentifikasi area di mana biaya bisa ditekan tanpa mengurangi kualitas produk. 

Dengan mengetahui biaya pasti dari setiap pesanan, pengusaha dapat menetapkan harga jual yang lebih tepat. Ini penting untuk tetap kompetitif di pasar sekaligus memastikan profitabilitas. Job Order Costing membantu dalam pengelolaan bahan baku dan inventori. Dengan mengetahui kebutuhan bahan untuk setiap pesanan, pengusaha dapat mengurangi pemborosan dan meningkatkan efisiensi penggunaan material. Metode ini juga membantu dalam evaluasi kinerja produksi.

Tantangan dan Solusi. Meski membawa banyak manfaat, penerapan Job Order Costing juga menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah kebutuhan akan pelatihan dan pemahaman yang baik dari seluruh tim produksi dan manajemen. Dengan semakin banyaknya pengusaha yang beralih ke metode Job Order Costing, industri kreatif di Kabupaten Blitar diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi motor penggerak ekonomi lokal.

Dokumen Pribadi: Display Sebagian Produk CV Nabata Souvenir, Kabupaten Blitar
Dokumen Pribadi: Display Sebagian Produk CV Nabata Souvenir, Kabupaten Blitar

Penerapan metode perhitungan harga pokok produksi Job Order Costing menjadi langkah strategis bagi industri kreatif produksi souvenir di Kabupaten Blitar. Dengan transparansi biaya, penetapan harga yang akurat, pengelolaan inventori yang efisien, dan evaluasi kinerja yang lebih baik, para pengusaha dapat meningkatkan daya saing sekaligus memastikan keberlanjutan bisnis mereka di tengah dinamika pasar yang terus berubah.

Berdasarkan kebutuhan tersebut maka tim dosen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang, Lulu Nurul Istanti, Ely Siswanto & Fadia Zen yang dibantu oleh mahasiswa Rosyidah Lutfi Mustofa & Lintang Azzahra, melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dengan tema Assistance in The Implementation of Job Order Costing for Creative Industry SME's in Blitar Regency.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun