Mohon tunggu...
Lu'luil Masruroh
Lu'luil Masruroh Mohon Tunggu... -

mahasiswi Pendidikan Bahasa Arab UIN MALIKI Malang

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Artikel Utama

Apakah Bayiku Normal?

29 Maret 2015   22:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:49 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang sudah kita ketahui, bayi normal mempunyai karakteristik tertentu yang membedakannya dengan bayi autis. Bayi normal dapat merespon stimulasi dari lingkungannya sedangkan bayi autis tidak memberikan respon apa-apa. Berikut karakteristik umum yang dialami oleh bayi yang baru lahir dalam buku “Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama” karya Drs. Agoes Dariyo (PT Refika Aditama: Bandung, 2007):

1.Banyak tidur

Bayi yang baru lahir memang akan banyak tidur. Ia akan tidur pada sebagian besar waktunya yaitu sekitar 80% setiap hari. Matanya selalu menutup sebagai upaya untuk menjalani proses kehidupannya. Jika dalam satu hari ada 24 jam, maka bayi akan tidur selama 18 jam lebih setiap hari. Bayi memang seolah-olah dalam keadaan malas, tapi justru inilah aktifitas utama mereka.

2.Tidur aktif

Setelah makan atau minum, biasanya bayi akan merasa mengantuk dan tertidur.Dalam pandangan psikofisiologis, aktivitas tidur berfungsi untuk memberi kesempatan organ perut untuk mengolah makanan agar dapat dipergunakan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan fisiknya. Pengolahan makanan yang dilakukan oleh organ perut bersifat efektif karena hasil pengolahan tersebut segera dirubah menjadi energy dan pertumbuhan organ-organ fisiknya

3.Malas-malasan

Seringkali keadaan tidur dianggap sebagai perilaku malas. Menelan makanan merupakan aktifitas yang menguras dan memerlukan energy, sehingga setelah makan maupun minum umumnya bayi akan merasa capai, lemas, dan segera tertidur. Malas-malasan bukan berarti bayi mencoba memanfaatkan waktunya untuk melihat, memandangi, atau mengobservasi benda-benda disekitarnya. Proses ini menjadi dasar pembelajaran bayi untuk mengenali dan mengingat objek benda.

4.Waspada

Bayi yang ditinggal lama seorang diri di ruang kamar akan merasa bosan, resah, gelisah, dan menangis. Dalam keadaan tidurpun, ia akan terbangun jika didatangi rasa gelisah. Suara-suara ynag keras akan direspon dengan terkejut dan menangis. Ini menunjukkkan bahwa bayi selalu waspada dan sadar terhadap situasi lingkungan eksternalnya.

5.Rewel

Pengalaman-pengalaman yang menyenangkan akan dirasakan sebagai sesuatu yang mengganggu hidupnya. Berbagai kondisi fisik yang tak nyaman seperti sakit-penyakit, lapar, tenggorokan haus, cuaca dingin atau panas, suasana bising, dan sebagainya cenderung akan membuat bayi terus-menerus menangis. Ia sering rewel dan tidak mau diam. Dengan teratasinya masalah-masalah yang tidak nyaman tersebut, bayi akan merasa tenang kembali dan dan ia dapat tidur dengan nyenyak.

6.Menangis

Menangis merupakan bahasa komunikasi yang diekspresikan oleh seorang bayi kepada lingkungan sosialnya. Tangisan bayi memiliki arti tertentu yang mengisyaratkan bahwa ia memerlukan perhatian secepat mungkin.

Jadi tidak perlu hawatir jika bayi Anda mengalami hal-hal diatas, itu tandanya bayi anda normal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun