Mohon tunggu...
Lulu DiyantiPutri
Lulu DiyantiPutri Mohon Tunggu... Guru - Early Childhood Education Enthusiast

Berbagi Seputar Pendidikan Anak Usia Dini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Program TIJAMAN dan SIAP KOMANDAN sebagai Solusi Kecanduan Game Online pada Anak Usia Dini

16 Mei 2021   15:05 Diperbarui: 28 Mei 2021   17:24 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bermain Game Online (Unsplash)

           Di indonesia, pada tanggal 2 maret 2020 mulai terjadinya kasus pertama Covid-19 (Nuraini, 2020). Berdasarkan peristiwa tersebut Pemerintah Indonesia sudah mulai sigap dalam menangani Covid-19. Pemerintah Indonesia sudah mulai melakukan pembatasan sosial berskala besar dengan menetapkan adanya work from home (bekerja dari rumah) dan school for home (belajar dari rumah) (Adiwijaya, 2020). Mulai tanggal 24 Maret 2020 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan surat edaran nomor 3 tahun 2020  terkait kebijakan pendidikan dimasa Covid-19. Berdasarkan surat edaran tersebut diberlakukannya pendidikan dengan sistem jarak jauh. Hal ini tentu membutuhkan extra adaptasi baik guru, siswa dan orang tua (Tirajoh et al., 2021) .

Maraknya Anak-Anak Bermain Game Online

            Pada saat pandemi Covid-19, bermain bersama teman-teman di sekolah sudah tidak bisa dilaksanakan lagi (Adiwijaya, 2020). Bagi anak usia dini bermain merupakan proses yang penting dalam mengoptimalkan pembelajaran (Triharso, 2013; Fadlillah, 2016). Untuk memfasilitasi bermain anak usia dini, terdapat orang tua yang memberikan gadget untuk bermain game online (Rohayani, 2020). Terdapat orang tua yang beranggapan bahwa dengan bermain game online dapat mengurangi stress dan rasa bosan anak selama belajar di rumah (M. A. Lubis et al., 2020). Sejalan dengan pernyataan tersebut, UNICEF (2020) menyatakan bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan ledakan bermain game online (pada semua kelompok umur).  Game online menjadi hiburan favorit di abad ke-21 (UNICEF, 2020).

Dampak Positif Bermain Game Online

            Selain menjadi hiburan dan penghilang rasa bosan anak, terdapat beberapa dampak positif bermain main game online (Fadillah & Iqbal, 2019). Dampak positif dari bermain game online yaitu dapat menambah wawasan anak dengan cara yang manarik, meningkatkan ketajaman mata, rajin membaca, mengenal teknologi baru, membangun kreativitas dan daya imajinasi anak, dan mampu meningkatkan kecepatan mengetik bagi anak (Alia, 2018; Fadillah & Iqbal, 2019; Agusriani & Fauziddin, 2021).

Dampak Negatif Bermain Game Online

            Namun, bermain game online yang berlebihan memiliki dampak negatif bagi kehidupan anak (De Pasquale et al., 2021). Dampak negatif tersebut yaitu dapat meningkatkan perilaku agresif, penarikan diri pada lingkungan, kehilangan kendali (emosional yang tidak terkontrol), kehilangan minat, mudahnya terjadi perubahan suasana hati, kurangnya aktifitas fisik dan memiliki kesulitan konsentrasi, terdapat unsur game online berupa kekerasan dan pornografi pada game online, gangguan tidur, penyakit mental, obesitas/masalah kesehatan, dan pikun digital (Nur, 2013; Jonathan, 2015; Fadillah & Iqbal, 2019; Rohayani, 2020; De Pasquale et al., 2021).

 Peran Orang Tua

            Pada masa pandemi Covid-19 ini, peran orang tua sangatlah penting dalam menyikapi berbagai dampak dari bermain game online (Prabowo et al., 2020). Hal ini dikarenakan keluarga merupakan orang-orang terdekat anak selama belajar dan bermain di rumah (Prabowo et al., 2020). Sahriana (2019) menemukan bahwa orang tua memiliki peran dalam menentukan bentuk permainan anak game online pada anak usia dini. Adapun peran orang tua tersebut yaitu; 1) memilih permainan sesuai dengan usia anak, 2) memberikan jadwal dan batasan waktu bermain game online pada anak serta konsisten menjalankannya, 3) tegas dalam menghindari kecanduan bermain game online pada anak, 4) dampingi anak saat anak bermain game online agar terdapat interaksi positif antara anak dan orang tua, 5) tetapkan wilayah bebas gadget, 6) ajarkan anak untuk menahan diri jika ingin bermain game online diluar jadwal yang sudah ditentukan, 7) orang tua harus memberikan contoh yang baik, tidak sibuk menggunakan gadget di depan anak, 8) jangan jadikan bermain game online sebagai pengasuh anak, agar anak tetap diam dan anteng, 9) orang tua juga harus memastikan bahwa anak memiliki waktu tidur yang cukup,  dan 10) ajaklah anak-anak bermain bersama keluarga.

Bermain Bersama Keluarga (Unsplash)
Bermain Bersama Keluarga (Unsplash)

Program TIJAMAN dan SIAP KOMANDAN

            Adapun solusi dan program yang penulis tawarkan adalah program TIJAMAN (Tiga Jam Bermain Bersama Anak tanpa Gadget) setiap hari. Budi (2020) menemukan bahwa orang tua yang meluangkan waktu untuk bermain bersama anak dapat mempererat hubungan antara keduanya. Hal ini dikarenakan kehadiran orang tua dapat memberikan kehangatan, rasa aman, nyaman dan penuh kasih sayang (Fadillah, 2012). Permainan yang bisa dilakukan bersama keluarga adalah bermain tangkap bola, petak umpet, bermain lompat tali, menyusun balok/ lego, bermain sepeda, menyusun puzzle, bermain air, membaca buku cerita, bermain sosio drama, menggambar, mewarnai dan melukis (Noorlaila, 2010). Selain itu, perlu juga  adanya program SIAP KOMANDAN! (Komunitas orang tua siap bermain dan belajar bersama anak). Dalam komunitas ini orang tua bisa berbagi pengalaman dan referensi permainan seru dan menarik selama di rumah. Hal ini sangat membantu orang tua agar tidak kebingungan merencanakan permainan dan menyelesaikan permasalahan anak selagi bermain di setiap harinya.

REFERENSI

Jurnal:

 Agusriani, A., & Fauziddin, M. (2021). Strategi Orangtua Mengatasi Kejenuhan Anak Belajar dari Rumah Selama Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 1729–1740. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.961

Alia, T. (2018). Pendampingan Orang Tua pada Anak Usia Dini dalam Penggunaan Teknologi Digital. A Journal of Language, Literature, Culture and Education, 14(1), 65–78.

Budi, M. E. P. (2020). Pelaksanaan Kelas Digital Parenting Bertema. Jurnal Iain Ponorogo, 1(1), 23–38.

De Pasquale, C., Chiappedi, M., Sciacca, F., Martinelli, V., & Hichy, Z. (2021). Online Videogames Use and Anxiety in Children during the COVID-19 Pandemic. Children, 8(3), 205. https://doi.org/10.3390/children8030205

Fadillah, F. A., & Iqbal, M. (2019). Poster Kecanduan Game terhadap Anak. Jurnal Desain, 7(1), 38–48.

Lubis, M. A., Azizan, N., & Ikawati, E. (2020). Persepsi Orang Tua dalam Memanfaatkan Durasi Penggunaangadget untuk Anak Usia Dini saat Situasi Pandemi Covid-19. Jurnal Kajian Gender Dan Anak, 04(1), 63–82.

Lubis, R. R., Hasibuan, N., Winarsih, R., & Irawati, I. (2020). Model-Model Permainan Aud Di Rumah (Studi Deskriptif Di Tk Aisyiyah Kp Dadap Selama Masa Pandemi Covid-19). Kumara Cendekia, 8(3), 300. https://doi.org/10.20961/kc.v8i3.44224

Nur, H. (2013). Membangun Karakter melalui Permainan Anak Tradisional. Jurnal Pendidikan Karakter, 1(3), 87–94. https://doi.org/10.1016/j.jsams.2018.05.001

Prabowo, S. H., Fakhruddin, A., & Rohman, M. (2020). Peran Orang Tua dalam Pembentukan Karakter Anak di Masa Pandemi Covid-19 Perspektif Pendidikan Islam. Pendidikan Islam, 11(2), 191–207.

Rohayani, F. (2020). Menjawab Problematika Yang Dihadapi Anak Usia Dini di Masa. Qawwam: Journal For Gender Mainstreaming, 14(1), 29–50. https://doi.org/10.20414/Qawwam.v14i1.2310

Sahriana, N. (2019). Pentingnya Peran Orang Tua Dalam Penggunaan Gadget Pada Anak Usia Dini. Jurnal Smart Paud, 2(1), 60. https://doi.org/10.36709/jspaud.v2i1.5922

Tirajoh, C. V, Munayang, H., & Kairupan, B. H. R. (2021). Dampak Pembelajaran Jarak Jauh Terhadap Kecemasan Orang Tua Murid di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Biomedik, 13(1), 49–57. https://doi.org/10.35790/jbm.13.1.2021.31715

Buku:

Fadillah, M. (2012). Desain Pembelajaran PAUD. Ar-Ruzz Media: Yogyakarta

Fadlillah, M (2016). Permainan dan Bermain. Kencana : Jakarta

Jonatan. (2015). Perancangan Board Game mengenai Bahaya Radiasi Gadget terhadap Anak. UKP : Surabaya

Noorlaila, I. (2010). Kreatif Mendidik dan Bermain bersama Anak. Buku Pinus: Jakarta

Triharso, A. (2013). Permaianan Kreatif dan Edukatif untuk Anak Usia Dini. Andi: Yogyakarta

Media Online:

Adiwijaya, T. (2020). Virus Corona dan Pembatasan Pelayanan Publik. Ombudsman

RI. https://www.ombudsman.go.id/

Nuraini, R. (2020). Kasus Covid-19 Pertama, Masyarakat Jangan Panik. Indonesia.Go.Id.

UNICEF. (2020). Recommendations for The Online Gaming Industry on Assessing Impact on Children. https://www.unicef.org/csr/css/Recommendations_for_Online_Gaming_Industry.

Surat Edaran Pemerintah:

Menteri Pendidikan. (2020). Surat Edaran No 3 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat Corana Virus (COVID-19).

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun