Hallo Kompasianer!
Pada kesempatan kali ini, saya akan sedikit menjelaskan tentang Konsep Fitrah Manusia. Selamat menyimak!
Secara etimologi, fitrah berasal dari bahasa Arab yaitu fitrah yang artinya peringai, tabiat, kejadian, asli, agama, ciptaan. Secara bahasa, kata fitrah mengandung beberapa makna yaitu suatu kecenderungan alamiah bawaan sejak lahir, penciptaan yang menyebabkan sesuatu ada untuk pertama kalinya, serta ciri alamiah manusia, juga secara keagamaan maknanya adalah agama atau tauhid mengesakan Tuhan. Secara terminology, kata fitrah dimengerti dalam arti yang luas dari pemahaman beberapa ayat dan hadits Nabi dimana kata fitrah itu berada sebagai bentuk pengembangan makna kata fitrah.
Relevansi pada Hadits Nabi Muhammad SAW yang di riwayatkan oleh Imam Muslim
مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
Artinya : "Tidak ada yang dilahirkan kecuali di atas fitrah, lalu kedua orang tuanya menjadikannya Yahudi, atau Nasrani, atau Majusi". (H.R. Bukhari dan Muslim)
Yang dimaksud fitrah dari Hadits diatas adalah mengenai keadaan asal saat manusia diciptakan, yaitu bertauhid. Sebagaimana firman Allah pada surah Ar-Rum ayat 30:
فَاَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًاۗ فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَاۗ لَا تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللّٰهِۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُۙ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Artinya : "Maka, hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam sesuai) fitrah (dari) Allah yang telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah (tersebut). Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui".
Pada dasarnya, semua bayi yang lahir keadaan nya adalah suci, dalam keadaan fitrah. Kita tidak bisa menentukan ingin dilahirkan dengan agama apa, dengan orang tua nya siapa, dll. Pada saat dilahirkan pula, kita tidak tau hal nya mengenai agama, baik itu Yahudi, Nasrani, Majusi, bahkan Islam sekalipun. Maka kembali kepada , bahwasannya orang tua nya lah yang menjadikan nya beragama atau menjadikan nya suatu faktor ia beragama, karena pada dasarnya saat lahir kita pasti menuruni agama dari orang tua kita.
Lalu bagaimana dengan pengenalan Islam atau tidak nya bayi yang baru lahir itu?
Dalam Islam, biasanya saat lahir anak akan di Adzan kan oleh orang tua (ayah) nya dalam mana bentuk pengenalan serta pengislaman anak tersebut. Dalam Hadits Nabi diatas memang tidak adanya dikatan agama Islam melainkan adanya agama Yahudi, Nasrani, dan Majusi . Tetapi hal tersebut merujuk pada Al-Qur'an Surah Ar-Rum ayat 30, bahwasannya "hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam sesuai) fitrah (dari) Allah yang telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu".
Kalimat pada ayat tersebut mengandung artian bahwasannya Allah menciptakan manusia dengan dibekali tauhid sebagai fitrah, yang merupakan modal dasar sebagai makhluk yang tercipta menjadi hamba-Nya. maka seandainya manusia di biarkan dari sejak lahir dan bertumbuh dengan sendirinya tanpa ada yang mempengaruhinya, niscaya dia akan tetap dalam keadaan bertauhid. Namun setan tidak akan pernah diam untuk menyesatkan manusia dan menyimpangkan nya dari tauhid tersebut.
Maka daripada itu, ada 3 faktor yang mempengaruhi fitrah tersebut, yaitu:
1. Bawaan atau nasab orang tua
Seperti yang sudah saya jelaskan tadi, bahwasannya sejatinya setiap anak yang dilahirkan itu dalam keadaan fitrah dan bertauhid, atau dapat di artikan ia beragama islam. Namun, karena faktor nasab atau keturunan nasab dari orang tua nya lah yang menjadikan anak tersebut mengadopsi atau menganut agama yang di anut oleh orang tua nya.
Secara realtias, seorang anak yang kebetulan lahir di keluarga yang beragama islam misalnya, maka ia akan terlebih dahulu mengimitasi perilaku orang tua nya yang meyakini bahwa Tuhan hanya satu, yakni Allah SWT. pun dengan anak yang lahir dari keluarga Kristen, maka ia akan melakukan apa saja yang harus dilakukan sebagai seorang yang beragama Kristen.
2. Pengaruh lingkungan
Faktor lingkungan ini tentunya sangat berpengaruh terhadap kondisi dan pemikiran anak. Setelah nya anak tersebut mengikuti atau mengadopsi agama yang di anut oleh orang tua nya, ia akan bergaul dengan teman nya, yang dapat dikatan berbeda agama.
Dan secara naluriah anak dapat berfikir dan membedakan mana yang menurut nya lebih masuk akal atau lebih kepada sesuatu yang bersifat realistis. Hal tersebut tentu nya tidak akan di lewatkan oleh setan untuk terus menggoda anak cucu Adam dan menghasut nya untuk menyimpang dari ajaran Allah dan mungkar terhadap Allah. Maka daripada itu, jaga lah pergaulan anak jangan sampai anak sampai terjerumus dengan lingkungan yang berada di sekitarnya.
3. Konvergensi
Konvergensi ini artinya menggabungkan pentingnya hereditas (nasab keturunan) dengan lingkungan sebagai faktor-faktor yang berpengaruh dalam perkembangan fitrah manusia, tidak hanya berpegang pada pembawaan, tetapi juga kepada faktor yang sama pentingnya yang mempunyai andil lebih besar dalam menentukan masa depan seseorang. karena lingkungan ini tidak hanya mengenai pergaulan saja pada anak, tetapi juga pada lingkungan keluarga, maupun masyarakat sekitar. Sering kita temukan banyak nya pasangan suami istri yang memiliki agama yang berbeda, yang mana tentu nya hal tersebut pula menjadikan faktor pengaruh terhadap fitrah anak.
Mungkin cukup sekian yang dapat saya sampaikan, kurang dan lebih nya mohon maaf karena saya masih tahap pembelajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H