Aliran empirisme ini memiliki paham atau teori tabula rasa. Dimana teori ini memandang bahwasannya setiap manusia yang lahir itu dalam keadaan yang kosong bagaikan kain putih, yang mana apabila ia diberikan warna hitam, maka ia akna berwarna hitam, dan apabila ia diberikan warna merah maka ia akan menjadi warna merah, dsb. Makna dari kalimat tersebut adalah bahwasannya setiap manusia yang lahir ini bersifat netral dan kosong, dan yang mempengaruhi terhadap perkembangan nya adalah lingkungan nya dimana tempat ia tumbuh dan berkembang.
Aliran ini berpandangan tentang bagaimana ia tumbuh, berkembang, dan bersosialisasi merupakan faktor utama terhadap perkembangan anak itu sendiri. Dengan contoh apabila anak sering bermain dengan anak yang kurang baik, maka ada potensi atau kemungkinan anak tersebut juga akan menjadi anak yang kurang baik. Begitu pula sebaliknya, apabila anak bermain dengan anak yang baik dan pintar, maka anak pun akan menyesuaikan dan memiliki potensi juga kemungkinan anak itu akan menjadi anak yang pintar.
3. Naturalisme
Aliran naturalism ini berkaitan erat dan bergantung dengan alam. Islam sendiri memandang aliran naturalism ini adalah aliran yang memandang bahwa manusia diciptakan agar dapat belajar dan berfikir untuk kembali kepada pencipta-Nya. Dalam hal ini implikasi di dunia nyata bahwa proses pendidikan dilakukan dengan berafiliasu kepada prinsip ke Tuhanan. Maka daripada itu, aliran ini berpandangan bahwasannya pendidikan yang baik haris menghadirkan kesinambungan antara pendidikan dengan alam sekitar, juga terhadap ke-Tuhanan nya.
4. Konvergensi
Aliran konvergensi merupakan campuran atau kombinasi antara aliran nativisme dan empirisme. Yang mana aliran ini berpendapat bahwa setiap manusia yang lahir telah memiliki bawaan atau bakat yang baik dan buruk, sedangkan perkembangan anak selanjutnya itu akan dipengaruhi terhadap lingkungan dimana ia tumbuh dan berkembang.
Aliran ini juga memandang bahwasannya pengaruh tersebut  tergantung terhadap besar atau banyak nya salah satu pandangan atau aliran. Seperti contoh, apabila anak tersebut memiliki potensi atau bawaan sejak lahir berupa kepintaran, lalu kurang nya interaksi terhadap lingkungan nya, kemungkinan anak tersebut akan tetap menjadi anak yang pintar. Sebalik nya, apabila anak tersebut memiliki potensi atau bawaan sejak lahir berupa kepintaran, dan anak tersebut lebih kepada banyak nya interaksi terhadap anak yang 'kurang baik', maka ada kemungkinan anak yang memiliki bawaan potensi kepintaran tersebut akan terbawa oleh lingkungan nya.
B. Jalur lingkungan pendidikan
Lingkungan pendidikan terbagi menjadi 3 unsur, yaitu :
1. Formal
Pendidikan formal adalah pendidikan yang diselenggarakan secara terstruktur, memiliki jenjang atau tingkatan, berada di dalam periode waktu tertentu, di langsungkan dari sekolah dasar sampai dengan jenjang universitas.