Halo Kompasianer!
Pada kesempatan kali ini, saya akan sedikit menjelaskan secara singkat tentang konsep tujuan dan arah pendidikan Islam. Selamat menyimak!
1. Konsep Tujuan Pendidikan Islam
Konsep tujuan pendidikan Islam di dasarkan kepada ajaran-ajaran agama Islam, yang mana mencakup Al-Qur'an, Hadits atau Sunnah, dan Ijtihad Ulama. Secara garis besar, tujuan dari pendidikan Islam ini yaitu untuk membentuk individu yang bermoral baik, serta memiliki pemahaman yang kuat tentang aqidah (keyakinan), ibadah, etika, dan hukum-hukum ajaran pada Islam
2. Fungsi atau Arah Tujuan Pendidikan Islam
Berikut fungsi dan arah tujuan pendidikan Islam menurut 2 tokoh Ulama besar Islam:
a. Menurut Ibnu Shina
Menurut Ibnu Shina tujuan pendidikan Islam harus diarahkan pada pengembangan seluruh potensi yang dimiliki seseorang kearah perkembangan yang sempurna, yaitu perkembangan fisik, intelektual, dan budi pekerti.
b. Menurut Al-Ghazali
Menurut Al-Ghazali, pendidikan harus mengarah kepada pendekatan diri kepada Allah dan kesempurnaan inasni, mengarahkan manusia untuk mencapai tujuan hidupnya yaitu kebahagiaan di dunia dan akhirat
Dari 2 pendapat tokoh besar Islam tersebut, dapat di ambil kesimpulan bahwasannya pendidikan Islam harus mengarah kepada sempurna nya perkembangan fisik, intelektual, dan budi pekerti yang baik untuk mencapai tujuan hidup, yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat.
3. Ciri Pendidikan Islam
Ciri pendidikan Islam ini adalah harus mengarah dan sejalan dengan kaidah-kaidah yang ada pada Al-Qur'an dan Hadits. Dapat kita ketahui sendiri bahwasannya Al-Qur'an adalah sumber pokok ajaran Islam, yang mana di dalam Al-Qur'an ini memuat berbagai aspek yang di butuhkan oleh manusia, baik secara spiritual, budaya, pendidikan, sosial, dll. Selanjutnya terhadap Hadits, fungsi Hadits terhadap Al-Qur'an ini tak lain adalah berupa penjelasan dan praktek dari ajaran Al-Qur'an itu sendiri. Seperti relevansi nya pada Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 43:
Artinya: "Dan laksanakanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang yang rukuk".
Dalam hal ini dikatakan "rukuklah bersama orang-orang yang rukuk", yang mana rukuk ini adalah bagian dari shalat itu sendiri. Hal ini tentu nya menjadi pertanyaan bagi sahabat-sahabat Rasul pada saat itu, bagaimana rukuk itu? Bagaimana tata cara shalat yang baik dan benar? Karena hal tersebut tidak lah dijelaskan dalam Al-Qur'an. Lalu menjawab hal tersebut, Rasul bersabda:
Artinya: "Shalat lah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat"
Maka jelas hal tersebut bahwasannya Hadits merupakan penjelasan atau praktek dari ajaran itu sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI