Mohon tunggu...
Lubabah Addiini
Lubabah Addiini Mohon Tunggu... -

Fakultas FEBI| Ekonomi Syariah| ES3| NIM:E20172128

Selanjutnya

Tutup

Money

Rahasia Sepertiga Makan untuk Sepertiga Malam

23 Februari 2018   11:44 Diperbarui: 23 Februari 2018   12:00 6720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilmu pengetahuan modern membenarkan perintah Nabi Muhammad tersebut dalam kajian medis. Contoh kajian medis jika perut dalam kondisi terlalu kenyang yaitu, jika makanan dalam lambung terlalu penuh, maka enzim tidak dapat mencerna makanan secara sempurna. Makanan yang tidak tercerna secara sempurna ini akan masuk ke usus dan menyebabkan fermentasi, salah cerna, dan menimbulkan gas.

Inilah yang menyebabkan wasir, kembung hingga dapat berakibat muntah dan diare. Maka dari itu idealnya perut sebaiknya terdiri tiga bagian 1/3 bagian makanan, 1/3 air, dan yang penting juga 1/3 udara. Ada yang bertanya pada saya, "ukuran dari 1/3 makan itu seberapa?". Maksud dari 1/3 makan itu intinya makan secukupnya, tidak berlebihan/kenyang.

Seorang dokter berkebangsaan Arab, Harits bin Kaldah berkata, "sesungguhnya yang mematikan semua makhluk yang ada di daratan adalah rasa kenyang yang berlebihan dan terkumpulnya makanan dalam perut sehingga makanan itu tidak sempat dicerna. Andai saja penghuni kubur ditanya, 'Apa yang menjadi penyebab kematianmu?' tentu mereka menjawab, 'Berlebihan dalam makanan.'"

Pembahasan selanjutnya tentang rahasia 1/3 makan untuk 1/3 malam. Dalam satu riwayat yang bersumber dari Imam Syafi'i disebutkan bahwa makan berlebihan akan menjadikan tubuh berat, menurunkan kecerdasan, menjadikan kantuk, dan melemahkan (semangat) orang yang bersangkutan untuk beribadah.

Ulama kita yang ahli ibadah di keheningan malam di masa lalu telah memberitahukan kepada kita dampak negative yang bersumber dari makan secara berlebihan. Yaitu lemahnya semangat untuk bangun dan melaksanakan shalat di 1/3 malam. Oleh karenanya, Hasan r.a. berkata, "Barangsiapa yang diberi kekuatan oleh Allah swt. Untuk menjalankan ketaatan kepada-Nya, maka ia tidak makan secara berlebihan. Dan, barangsiapa yang mampu menjaga perutnya maka dia juga mampu menjaga ketaatan kepada Allah swt."

Diriwayatkan bahwa ada seseorang yang mendatangi Muhammad bin Sirrin, ia berkata kepadanya, "Ajarkan kepadaku ibadah dan shalat malam!" Ibnu Sirin bertanya kepadanya, "Beritahukan kepadaku tentang dirimu, bagaimana kamu makan?" Ia menjawab, "Aku makan sampai aku merasa kenyang."

Ibnu Sirin berkata, "Itu adalah makannya binatang." Lalu ia melanjutkan pertanyaannya, "bagaimana kamu meminum air?" Ia menjawab, "Aku minum sampai aku merasa puas." Ibnu Sirin berkata, "Itu adalah minumnya binatang ternak. Pergilah kamu dan belajarlah bagaimana cara makan dan minum. Setelah itu datanglah kemari lagi untuk belajar ibadah dariku."

Ulama terdahulu memberikan kata-kata mutiaranya sebagai penjelasan terhadap bahaya yang ditimbulkan dari makanan dan minuman terhadap shalat malam. Dengan adanya kata mutiara ini, diharapkan agar kita terbangunkan dari kelalaian dan tersandarkan dari bujuk rayu hawa nafsu yang selama ini menghiasi kehidupan kita yang menjadikan kita malas dan tidak berdaya untuk bermunajat kepada Allah swt. Di keheningan 1/3 malam.

Sebaik-baik kata mutiara sebagai penutup pembahasan ini, adalah ungkapan yang pernah diucapkan orang yang ahli ibadah dan sosok yang zuhud, Ibrahim bin Adham r.a. Ia berkata, "Barangsiapa yang menjaga perutnya maka ia menjaga agamanya. Barangsiapa yang menjaga rasa lapar maka ia akan memiliki akhlak yang baik. Sesungguhnya kemaksiatan kepada Allah swt. Itu jauh dari orang-orang yang perutnya lapar."

Nabi saw bersabda: "Orang yang terdekat denganku pada hari kiamat adalah orang yang paling banyak laparnya dan orang yang berfikir dari kamu semua."

Sumber

  • Muhammadun Thaifuri. 2009. UNTAIAN HADITS BEKAL JURU DAKWAH. Demak. Ampel Mulia Surabaya.
  • Kalluri Suba Rao. 2004. Dietary calorie restriction, DNA repair and brain aging. Journal of Molacular and cellular Biochemistry volume 253. ISSN 0300-8177 (Print) 1573-4919 (online). Dapat diakses di website Springerlink
  •  Ahmad Musthafa Qasim. 2004. Bukan Shalat Biasa. Jakarta. Pena Pundi Aksara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun