Mohon tunggu...
Lulu Anjarsari P
Lulu Anjarsari P Mohon Tunggu... Editor - Penulis

A foodie lover who loves to write

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

You're The Inspiration, KAI Commuterline!

29 Agustus 2023   22:26 Diperbarui: 29 Agustus 2023   22:32 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seringnya, aku menulis---kegiatan yang mendenyut dalam nadi, mengalir dalam darah. Apalagi jika di sekitarku banyak hal yang tiba menyalakan lampu ide di otakku dengan spontan. Dan, stasiun hingga di dalam KAI Commuterline menjadi tempat yang sungguh penuh inspirasi.

Satu kali terinspirasi dari lelaki yang kerap kutemui di Stasiun Bekasi untuk kereta yang berangkat pada pukul 06.15 WIB. Beberapa kali bertemu, mushaf Al-Qurn berada dalam genggamannya. Gemas sekali rasanya tidak menuangkannya dalam sebuah cerpen. Maka, jadilah sebuah cerpen yang kutulis dalam beranda Facebook-ku.

Lain hari, inspirasi datang dari seorang ibu yang memaki anaknya---kutebak usia sang anak tak lebih dari 7 tahun. Kata-kata se-kebun binatang keluar dengan mudah seolah sedang meludah. Si Ibu tak peduli dengan pandangan penumpang KAI Commuterline yang sibuk menghakimi tanpa kata. Sementara aku, sepanjang rute Stasiun Bekasi hingga Stasiun Juanda dengan posisi berdiri berhasil menyelesaikan satu tulisan mengenai mengenaskannya orang tua tanpa ilmu.

Belum lagi, cerita tentang ibu-ibu pemborong Tanah Abang---begitu sebutanku untuk para penumpang ibu-ibu yang kerap ramai saling berbincang, meski larangan berbicara digaungkan kala pandemi lalu. Jenis penumpang yang paling menginspirasi untuk dijadikan tulisan.

Suatu waktu, KAI Commuterline menjadi tempat terbaik menangis ketika patah hati. Cukup berdiri di depan pintu, lalu kalian menghadap ke arah jendela---apalagi kalian menggunakan masker. Takkan ada yang memperhatikan---kembali karena kegiatan yang paling sering dilakukan penumpang KAI Commuterline; menatap layar ponsel pintar masing-masing. Tempat yang terlalu nyaman barangkali, asal tangisan tidak sampai terisak-isak dan berteriak.

Begitulah inspirasi-inspirasi datang. Keberagaman penumpang KAI Commuterline dari berbagai kalangan menjadi objek-objek yang menarik untuk dituangkan dalam tulisan apalagi untuk seorang penulis sepertiku. Keberagaman yang menunjukkan KAI Commuterline amat ramah bagi masyarakat dari semua kalangan. 

Ramah yang bisa diartikan dari sisi biaya atau sebut saja ramah di kantong. Ramah pula dalam sisi rute yang dimiliki. Kini, setiap kali bepergian ke suatu tempat baru di daerah Jabodetabek, bukankah hal yang ditanyakan jika naik transportasi umum; "Stasiun KRL terdekat ada nggak?". Hal yang tentu saja menjadi keunggulan KAI Commuterline.

***

"Di manakah tempat yang menempa kalian menjadi orang yang kuat?"

Ada alasan KAI Commuterline menjadi jawabanku sebagai tempat menempa kekuatan. Utamanya karena selama hampir 8 tahun menjadi Anker (anak kereta, pen.), aku lebih sering berdiri ketimbang duduk. Barangkali ada di antara kalian yang menjadi anker, pernah mengalami masa KAI Commuterline yang berdesakan bak bandeng presto. 

Sebagai Anker Bekasi, masa-masa itu merupakan masa keemasan untuk melatih kekuatan dan kecepatan kaki. Apalagi jika harus berpindah ke peron 5 arah Stasiun Tanah Abang. Tak hanya kekuatan dan kecepatan kaki dalam mengejar KAI Commuterline yang dilatih, namun juga kekuatan mendorong adalah bekal yang harus dipelajari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun