Di masa pandemi seperti ini, sering terjadi keresahan dan kekhawatiran siswa ataupun mahasiswa dalam pembelajaran jarak jauh. Berikut ini adalah kondisi atau problematika dari pembelajaran jarak jauh yang dirasakan oleh para pelajar di Indonesia.
Pengamat pendidikan Darmaningtyas menilai, PJJ tidak akan mungkin berjalan dengan baik. Oleh karena itu, sejak jauh-jauh hari ia berpendapat bahwa tahun ajaran baru sebaiknya ditunda. "Sudah dapat dipastikan tidak akan bisa berjalan baik, omong kosong kalau ada pejabat Kemendikbud bilang PJJ dapat berjalan baik. Pasti asal jalan atau asal-asalan saja," kata Darmaningyas saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/7/2020) dalam artikel  Jawahir Gustav Rizal, diedit oleh Inggried Dwi Wedhaswary.
1. Kendala jaringan
Setiap siswa atau mahasiswa yang saat ini sedang melakukan pembelajaran jarak jauh, pasti mengalami situasi yang sama di daerah yang berbeda-beda. Situasi ini adalah masalah kendala jaringan. Yang perlu diketahui bahwa jaringan memang tidak bisa dikendalikan. Untuk mengatasi hal tersebut, agar siswa ataupun mahasiswa masih dapat menyimak pelajaran yang diberikan guru ataupun dosen ialah aktif bertanya kepada teman sebaya. Bersikaplah mencari tahu agar tidak tertinggal dari teman lain, yang memiliki jaringan yang bagus di daerahnya. Biasanya, tutor sebaya adalah cara efektif agar dapat lebih mengerti penjelasan guru yang masih kurang dipahami jika malu bertanya.
2. Kurangnya daya pantau guru
Jika menggunakan beberapa aplikasi seperti: Whatts App Group, dan Google Classroom. Menurut saya kurang dalam pantauan guru, karena tidak secara langsung terlihat di kamera yang mengawasi proses pembelajaran. Selain itu, belajar di google classroom juga kurang efektif dan efisien. Namun, kita sebagai murid atau mahasiswa juga harus tetap bisa menangkap pelajaran yang diberikan. Caranya adalah dengan niat serius, dan bersungguh-sungguh belajar untuk memperoleh hasil yang maksimal.
Berbicara tentang problematika pembelajaran jarak jauh, selain memiliki masalah juga memiliki sisi positifnya, yaitu:
- Mengajarkan kepada pendidik dan peserta didik agar maju di bidang teknologi
Di mana antara pendidik dan peserta didik mengenal teknologi melalui aplikasi yang sudah diciptakan oleh orang tertentu yang berfungsi untuk menjalin hubungan sesamanya di dalam ruangan pertemuan virtual.
- Membiasakan diri menggunakan IT dalam kehidupan sehari- hari
Di situasi seperti ini, pendidik dan peserta didik yang semula masih kaku menggunakan berbagai aplikasi untuk pembelajaran, perlahan akan terbiasa dan sudah tidak heran lagi.
- Menjadikan peserta didik zaman sekarang selalu siap pada situasi apapun
Pada masa pandemi Covid- 19, pelajar dan pengajar baik di sekolah ataupun di perguruan tinggi menjadi siap pada situasi yang terjadi. Walaupun tidak dengan bertemu secara langsung, tetapi semua bisa melakukan proses belajar- mengajar dari rumah.
- Â Belajar bisa di mana saja dan kapan saja
Bukan hanya peserta didik ataupun pendidik, masyarakat umum di mana saja boleh mengikuti pembelajaran secara daring. Misalnya, mengikuti webinar tentang bisnis online, mengikuti acara umum tentang kesehatan ataupun pengetahuan umum yang berguna dalam kehidupan bermasyarakat. Jadi semua kalangan masyarakat bisa mengikuti sesuai waktu yang telah ditetapkan pada jadwal acara tersebut. Dengan aplikasi yang digunakan itu, belajar bisa di mana saja, oleh siapa saja, dan kapan saja.
Di samping hal- hal tersebut, kita juga harus mengambil hikmah dibalik masa pandemi Covid- 19 ini. Kita jadi selalu menjaga kebersihan, rutin mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak dengan orang lain. Seperti yang dialami dalam beberapa bulan ini juga, kita sebagai siswa ataupun mahasiswa menjadi lebih dekat hubungannya dengan keluarga.
Kita seharusnya belajar dan banyak mengambil pelajaran dari situasi pandemi Covid- 19 ini. Walaupun terkadang merasa bosan di rumah, kita pasti nanti akan menginginkan waktu untuk bersama lagi di rumah dengan orang tua dan keluarga, khususnya anak rantau. Menurut pengamatan saya terhadap beberapa teman yang merantau, mereka sangat merindukan orang tua dan rumah mereka.
Mereka berjuang dan belajar dengan serius untuk masa depan yang lebih baik dan cerah. Saya pun juga menginginkan hal itu, untuk dapat membalas budi orang tua yang tak dapat terbalaskan oleh apapun selain dengan berbakti kepada keduanya dan membuat mereka senang. Jangan sampai kita melukai hatinya dan membuat mereka menangis. Beliau adalah pahlawan di kehidupan ini, beliau ingin yang terbaik untuk anaknya. Bukan uang atau materi, kesuksesan dan kebahagiaan yang kita berikan adalah hal yang sangat diinginkan oleh para orang tua.
Semoga pandemi cepat berlalu, agar bisa bertatap muka kembali dan bisa belajar bersama dengan guru serta teman- teman baru di kelas. Memulai pembelajaran dengan penuh semangat dan menghasilkan karya hebat. Untuk itu, jadilah pejuang tangguh dengan segala usaha yang maksimal dan berdo'alah, serta meminta rida orang tua agar apapun yang diinginkan bisa terwujud.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H