Olokan Sebagai Sumber Rezeki
Pendakwah yang juga Utusan Khusus Presiden, Miftah Maulana Habiburahman alias Gus Miftah, tengah menjadi sorotan publik usai menghina dan mengolok-olok penjual es teh manis, Sunhaji. Namun, siapa sangka ejekan itu malah menjadi sumber terbukanya pintu rezeki bagi Sunhaji..... Dan juga kita belajar bahwa cara Allah mengangkat derajat hamba-Nya kadang melalui rasa sakit "Adab lebih tinggi dari pada ilmu"
orang yang ilmunya biasa-biasa saja lebih baik, dari pada orang yang mempunyai banyak hafalan Al-Quran, dan banyak hafal hadist tetapi tidak memiliki sopan santun. Jika bercerita mengenai ilmu, yang paling tinggi ilmunya adalah iblis, iblis lebih tinggi daripada malaikat.
Allah SWT berfirman:
" "Â
 merupakan ayat Surah Al Baqarah ayat 34
Baqarah. Artinya adalah, "Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, "Sujudlah
kamu kepada Adam!" Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri, ."dan ia termasuk golongan yang kafir
mengapa mudah sekali mencela orang,mudah merendahkan orang,itu bukan tipikal insan beriman. Lisan insan beriman itu standarnya imannya dahulu baru lisannya.
Sudah berapa lama selama hidup mencela orang lain, berkata-kata yang kasar, seneng berselisih dengan kata-kata yang kotor, padahal Allah SWT sudah berpesan, janganlah berselisih, janganlah saling mencela, jangan membuat hoax, itulah perbuatan lisan sekarang yang banyak diwakilkan lewat tulisan, lewat tangan maka dari itu di hari kiamat tangan itu disebut bicara.
 Allah SWT berfirman:
 merupakan ayat dari Surah Yasin ayat 65
Artinya: Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.
Allah SWT sudah memberi isyarat akan ada masa lisannya memang diam, Tetapi tangan tidak mau diam, membuat status yanga menyakiti hati orang, saling sindir lewat tulisan di media sosial, tidak menyangka ya,padahal menyangka". Jadi semua itu, keseluruhannya sepanjang orang beriman pasti tidak akan saling mencela.
 Allah SWT berfirman:
 merupakan ayat dari Surah Al Hujurat ayat 11
Wahai orang-orang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh
jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk- buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim.
 Allah SWT berfirman:
 merupakan ayat dari Surah Al Hujurat ayat 12
Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.
Dengan demikian, Adab lebih penting daripada ilmu. Jangan mencela, merendahkan, atau bergunjing, karena hal itu bukan sifat orang beriman. Allah bisa mengangkat derajat seseorang melalui ujian, termasuk hinaan, jadi selalu jaga lisan dan perbuatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H