Kadang aku masih sangat terluka, tapi dari mencintaimu aku belajar banyak hal. Aku memutuskan untuk tetap di sisimu, berusaha menjadi teman terbaikmu, sambil menunggu waktu berkata 'selesai' untuk perasaanku. Mungkin suatu saat jika semesta berpihak padaku, Â kamu bisa tau betapa kamu sangat dicintai olehku. Atau juga selamanya perasaanku menjadi terkenal di langit dan menjadi sebuah rahasia untukmu. Tidak apa, cukup aku yang setia mencintaimu, merindukanmu, dan mendoakanmu.
"Ra, kamu masih disitu?" panggilmu dari ujung telepon. Aku segera menyadarkan diri dari lamunanku.
"iya, Re. Aku disini, selalu disini." kataku.
"Terima kasih Ra, telah meringankan sesakku." katamu.
"Iya, terima kasih juga, Re. Sudah meringankan lukaku." kataku. Tak lama sambungan telepon pun terputus. sebuah panggilan penuh luka dan darah di kedua ujungnya. Berakhir dengan saling menyembuhkan. Cinta selalu saja bisa menunjukkan pelajaran dan sisi-sisi luar biasanya melalui sebuah luka.