Kasus Conjungtiva Bleeding pada ilustrasi diatas
Perdarahan subkonjungtiva adalah merembesnya darah dari pembuluh darah kecil dan terletak di atas bagian putih mata menyebabkan area berubah menjadi merah darah dan selanjutnya bocor ke ruang subkonjungtiva. Luas area ini bisa saja sempit, atau bahkan menutupi seluruh bagian putih pada mata. Meskipun perdarahan subkonjungtiva terlihat berbahaya, namun biasanya tidak menimbulkan gangguan penglihatan sehingga seringkali pasien tidak menyadari sebelum bercermin dan penyakit ini  akan mereda tanpa pengobatan dalam hitungan minggu. Faktor-faktor yang memicu diantaranya karena trauma pada mata, batuk, bersin, atau penggunaan aspirin (obat pengencer darah) dan Gangguan pembekuan darah.
- Perdarahan subkonjungtiva juga dapat terjadi pada bayi baru lahir dan anak-anak. Penting juga untuk dicatat bahwa perdarahan subkonjungtiva dapat muncul dalam trauma yang tidak disengaja sehingga dokter harus waspada terhadap tanda-tanda kekerasan pada anak.Â
- Pada pasien yang lebih muda cenderung memiliki penyebab yang lebih spontan atau traumatis. Insiden trauma ini dapat  terjadi akibat peningkatan penggunaan lensa kontak. Hal ini disebabkan  meningkatnya kekeringan dan gesekan antara lensa dan konjungtiva itu sendiri serta kemungkinan gangguan aliran air mata.
- Sedangkan pasien lanjut usia, terutama yang memiliki kelainan pembuluh darah seperti hipertensi dan diabetes, adalah yang paling berisiko. Penyakit ini dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi rapuh dan pecah secara spontan.Â
Tetapi jika mengalami mata merah, maka  harus diperiksakan lebih lanjut apakah mata merah yang dialami disebabkan oleh perdarahan subkonjungtiva yang tidak berbahaya atau karena kondisi yang lebih serius, seperti infeksi mata.
Perhatikan untuk jangan menggosok mata. Tindakan ini dapat menyebabkan trauma mata ringan dan meningkatkan risiko perdarahan kembali dan memperparah perdarahan subkonjungtiva. Dalam kebanyakan kasus, diperlukan waktu sekitar tujuh hingga 10 hari bagi perdarahan subkonjungtiva untuk memudar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H