Sambil menggandeng tangan Mas Didi Kempot, sang pacar ucap janji: lungo mesti bali (pergi pasti pulang). Sayang, sekali lagi janji hanyalah tinggal janji, bahkan sampai musim hujan yang ketiga sang pacar pun tak kunjung kembali. Melalui tulisan ini pula saya harap kalau sang pacar membaca, mbok ya kirim kabar ke mas Didi.
Moso rendeng wis ganti ketigo
Opo kowe ra kroso
Nek kowe esih eling lan tresno
Kudune kowe kroso (Terminal Tirtonadi, Didi Kempot)
Memang zaman dahulu komunikasi tidak semudah sekarang. Kalau generasi sekarang seperti angkatannya Pendhoza enak, bisa mengabari via banyak media. Termasuk BBM (Blackberry Mesengger) meski kadang sinyal hilang bisa menjadi penghalang.
Anggonku ngabari yo mung lewat bbm-an
Kadang sinyal angel marai dadi penghalang (Aku Cah Kerjo, Pendhoza)
Kapokkah Mas Didi Kempot mengijinkan pacarnya merantau? Sebagai orang optimis dan berprasangka baik, beliau tidak kapok. Bahkan kali ini sang pacar meninggalkannya lintas pulau.
Di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang sang pacar juga mengucapkan janji yang sama dengan pacar lainnya: aku pergi tidak lama mas. Sayang, sekali lagi mas Didi percaya janji tersebut. Dan seperti kejadian sebelumnya, pacar ini pun tidak kunjung kembali.
Aku Sik Kelingan Naliko Nang Pelabuhan
Kowe Janji Lungo Ra Ono Sewulan
Nanging Saiki Wes Luwih Ing Janji
Nyatane Kowe Ora Bali-bali (Tanjung Mas Ninggal Janji, Didi Kempot)
Ditinggal lagi sama pacarnya, Mas Didi Kempot pun ingin membuktikan bahwa sebagai pria dia pun punya usaha untuk mencari. Maka pergilah mas Didi mencari pacarnya, tidak tanggung-tanggung seribu kota dia lewati, dan seribu hati dia tanya, namun sayang semua tidak tahu kemana pacar(-pacar) Mas Didi Kempot pergi.
Kisah di lagu Sewu Kutho ini menurut saya paling menyedihkan, karena begitu besar usaha Mas Didi Kempot untuk ketemu pujaan hatinya meskipun belum tentu bisa kembali melikinya. Yang dia minta pun tidak muluk-muluk, Cuma ketemu sebentar saja untuk mengobati luka dalam hati.
Umpamane kowe uwis mulyo
Lilo aku lilo
Yo mung siji dadi panyuwunku
Aku pengin ketemu
Senajan sak kedeping moto
Kanggo tombo kangen jroning dodo (Sewu Kutho, Didi Kempot)
Saya sempat lama tidak mendengar kabar mas Didi Kempot selain lagu-lagu Stasiun Balapan dan Sewu Kutho yang tetap tak lekang oleh zaman, hingga saya sampai pada kesimpulan bahwa beliau memang tidak punya kapok ditinggal pacar.