Tulisan ini sekaligus apresiasi terhadap kesigapan petugas dan penumpang Transjakarta TJ0162.
[caption caption="TJ0162 (Foto: Aditya Zaenal Mutaqin)"][/caption]Sore kemarin saya menunggu transit TJ Pinangranti di shelter BNN. Karena lama menunggu dan bus tak kunjung datang, saya laporan ke pak Bano salah satu manajer di TJ. Beliau menyampaikan info ada beberapa TJ Pinangranti mengarah BNN.
Di sela menunggu datang seorang pria sesama transit, jalannya agak kesulitan. Dibantu penumpang lain beliau ke pintu kami (pintu paling belakang).
Kami tanya: "bapak mau kemana?"
Agak cedal ybs jawab: "Pinangranti".
Sadar yang bersangkutan kurang sehat, saya arahkan ke pintu depan, "disana aja pak tunggunya, disana ada petugas pak".
Akhirnya datang TJ bantuan dr PGC, kosong. Kami semua naik, saya naik dari pintu belakang. Saya tidak perhatikan bapak yang tadi, sampai exit tol TMII bus heboh. Ternyata si bapak pingsan di kursinya. Petugas onboard ke kursi bagian belakang mencoba cari pertolongan. Ada seorang petugas TJ yang akan turun Tamini. Sampai shelter Tamini onboard minta tolong petugas TJ yg turun Tamini tersebut.
OB: bilang ke petugas Tamini, tolong suruh kabarin yg di Pinangranti.
Petugas: ini ga ada orang di sini .
OB: takutnya ga ketolong.
Mendengar kata "ga ketolong", saya, yang belum pernah menghadapi orang stroke, baru sadar ini kondisi genting. Maka, sembari turun, saya coba telp pak Bano, kali ini obrolan bukan soal headway.
Saya: Pak Bano, ini Andreas.
Pak Bano: iya mas, kenapa?
Saya: Ada yang stroke pak.
PB: Astagfirullah, dimana mas?
saya: TJ 0162.
PB: posisi?
Saya: Ini Tamini arah Pinangranti. Minta tolong Pinangranti persiapan pak
PB: Baik mas, segera saya hubungi Pinangranti
Dari luar TJ, saya lihat onboard dibantu banyak penumpang menyadarkan si bapak. Mereka berkerumunun, mungkin untuk menghangatkan si bapak. TJ0162 masih saya lihat sembari saya jalan menuju parkiran motor saya di dekat pertigaan SMA 48.
Lalu lintas menuju Pinangranti cukup padat, ga mau kehilangan waktu saya ke pak ogah di pertigaan 48
Saya: Tolong bang ditahan dulu mobil-mobil, ada yg stroke di bis ini
Pak Ogah dan saya menahan arus mobil dari dan ke Jl SMA 48 dan TJ bisa melewati SMA 48, saya tidak mengikuti lagi perkembangannya. Baru sampai rumah saya lihat di whatsapp dari pak Bano bahwa si bapak sudah dibawa ke RS Haji. Sayang, meski sudah dibawa ke RS Haji, penumpang ini ga tertolong.
[caption caption="Update Dari Pak Bano (Sumber: WA Pak Bano)"]
[caption caption="Kejadian Yang Mirip Dengan Penanganan Berbeda (Sumber: Twitter @InfoBusway)"]
Semoga Almarhum diterima di sisiNya. Amin.