Mohon tunggu...
Andreas Lucky Lukwira
Andreas Lucky Lukwira Mohon Tunggu... wiraswasta -

mantan ketua angkatan, mantan kasir, mantan calo tiket sepakbola, mantan reporter tabloid kecantikan, mantan kernet Mayasari, mantan kordinator operasi bis malam....sekarang calo bis pariwisata plus EO tour kecil2an pengasuh akun @NaikUmum

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Keanehan Stiker Keur Bus Transjakarta Scania

7 Agustus 2015   13:08 Diperbarui: 7 Agustus 2015   13:08 2805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ketemu bus ini di shelter Sentiong 7 Agustus 2015, 07.44 "][/caption]

 

Pagi tadi seperti biasa saya naik TJ dari BKN dan turun di shelter Kramat Sentiong

Tidak lama saya turun, datang TJ Scania dari arah Ancol menuju Kampung Melayu.

Beberapa waktu lalu saya dapat info kalau TJ Scania memiliki keanehan pada stiker keur yang ditempel di body bus. Keanehannya adalah daya angkut 41 orang dan peruntukan (mobil barang).

Atas info tersebut saya mencoba membuktikan sendiri pagi tadi di Sentiong. TJ Scania dengan nomor body TJ0201 merapat.

Saya dekati stiker keurnya, dan ternyata benar ada keanehan

 

 

Di bagian daya angkut hanya tertera 39 orang equivalen 2340 KG

Sementara peruntukan, (Kanan atas) ditimpa spidol hitam. Peruntukan sendiri menunjukan kendaraan ini berfungsi sebagai kendaraan apa, misalnya MOBIL BUS, MOBIL BARANG (untuk truk) dsb nya. Timbul pertanyaan kenapa stiker keur ini ditutup spidol?

untuk lebih jelasnya, gambar coba saya zoom sebagai berikut:

[caption caption="Keanehan pada stiker terletak di daya angkut"]

[/caption]

 

Mari kita bandingkan dengan stiker keur truk pengangkut barang minimarket:

 

Dalam stiker keur mobil boks ini tertera daya angkut 3 orang dan peruntukan MOBIL BARANG. Daya angkut 3 orang sesuai dengan jumlah kursi yang ada di kabin mobil boks ini.

 

Perbandingan lain adalah data keur bis AKAP berikut ini:

Untuk bebrapa Dishub wilayah, masih menggunakan metode cat pada body bukan stiker keur. Dalam keterangan di body bus AKAP ini tertera daya angkut 35 orang penumpang. Sesuai dengan kelas bus AKAP tersebut (Eksekutif 32 seat + 3 kru).

Mungkin sepele, namun keberadaan stiker keur bisa memberi gambaran kepada penumpang maupun petugas bahwa kendaraan yang beroperasi memang masih laik jalan. Implikasi dari laik atau tidak laik jalan adalah keselamatan penumpang, pengguna jalan, hingga kru itu sendiri.

Masih belum lama terjadi TJ LRN-045 terbakar di Salemba UI (Jumat, 3 Juli 2015) http://news.okezone.com/read/2015/07/03/338/1175649/bus-terbakar-di-halte-salemba-dirut-transjakarta-ngamuk

Dan jika diurut ke belakang, bus yang sama 1 tahun lalu sempat dilaporkan dalam kondisi keur mati (terlihat dari stiker keur) http://www.suarapelanggan.co/keluhan-366-transjakarta-terseokseok.html 

Artinya keur merupakan prosedur yang tidak bisa dianggap main-main oleh operator angkutan umum, termasuk Transjakarta. Apalagi TJ ini dioperasikan langsung oleh PT Transportasi Jakarta (PT TJ), maka sudah seharusnya pengawasan terhadap armadanya bisa lebih mudah dibanding PT TJ mengawasi armada operator lain.

Maka perlu dijelaskan apakah stiker keur yang tertempel di TJ 0201 adalah stiker keur sebenarnya. Jika benar mengapa daya angkut penumpang hanya 39, jauh dari daya angkut maksimal TJ Gandeng yang 150 orang, bahkan jauh lebih rendah dari daya angkut TJ Single yang 85 orang.

Perlu dijawab juga mengapa peruntukan di stiker keur tersebut ditutup spidol. 

Jangan sampai kasus keur bodong yang beberapa waktu lalu mencuat terjadi juga di TJ.

 

Salam

 

Andreas Lucky Lukwira

Penggiat @NaikUmum

081297778786

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun