Belum lama kami berjalan, semerbak harum bunga menusuk hidung kami. Novi mulai bertanya yang bukan-bukan. Saya yakinkan dia bahwa itu bukan apa-apa. (Belakangan kami ketahui bahwa disitu ada kebun bunga).
Cek Point pertama adalah Kecamatan Tosari. Meski kami melewati pasar, tapi suasana masih sepi. Sesaat kami berhenti untuk istirahat.
[caption id="attachment_368185" align="aligncenter" width="300" caption="Tosari. Beginilah Rupa Kami Ketika Menjadi Biker Dadakan (foto koleksi pribadi"]
Kami kembali berjalan, jalanan makin terjal. Meski aspal mulus, namun sepinya jalanan cukup menjadikan bulu kuduk merinding. Apalagi hanya 2 motor kami yang terlihat.
Di suatu tempat, saya melihat ke spion ada 1 lagi pendar lampu di belakang. Berarti selain motor yang dikemudikan Aan, ada 1 motor lagi. Merasa kurang yakin, saya tanya ke Novi
Saya: ada motor tambahan ya di belakang?
Novi: iya ada lagi 1
Baru saja Novi menjawab, jalanan mendadak menikung dengan sebuah rambu klakson. Tikungannya berbentuk huruf "S" menanjak ke kiri. Saya yang kurang sigap berkendara gagal menurunkan transmisi. Motor mendadak tidak bisa menanjak, malah justru mundur. Tidak mau ambil resiko jatuh melorot ke jurang, saya pilih menjatuhkan saja motor ke aspal. Asumsi saya: ada 2 motor di belakang yang akan membantu, Motor Aan dan 1 motor lagi.
Mesin motor saya  mati, lampu motor ikut mati.
Mesin motor Aan pun dimatikan untuk berhenti menolong saya, lampu motor Aan ikut mati.
Suasana mendadak gelap.....