Si pengojek memanggil temannya. Teman si pengojek datang dengan motor lain. Dan motornya digeletakan begitu saja di lokasi saya terjebak.
Novi: lho motor masnya gimana, koq ditinggal gini saja?
Ojek: gapapa mbak. Disini teman semua koq
Jadilah kami melaju dengan cepat (dan lancar).
Di satu titik saya melihat Aan dan Anita, saya melambai dan berteriak. Mereka mengikuti kami. jadilah formasi 3 motor dengan motor trill saya sebagai leader. Memang pengojek yang membawa motor saya skill nya sangat hebat.
Di titik selanjutnya pengojek saya berhenti dan menunggu pengojek Novi
Pengojek saya: Potong Kompas saja?
Pengojek Novi: ya terserah, yakin?
Pengojek saya: soalnya mau badai pasir. Lurus juga sama saja sengsaranya, lebih parah malah. Sudah ikuti saya saja
Pengojek Novi: oke
Kami memotong ke arah selatan, tidak menyusuri pinggir lautan pasir. Tak lama badai pasir menerjang kami. Saya hanya bisa menunduk dibalik pundak pengojek sembari sesekali melihat ke belakang. pengojek Novi dan Aan semakin tertinggal. Di titik dimana badai agak mereda saya bilang ke pengojek Novi "temen mas, istri saya dan teman saya tertinggal jauh mas", ujar saya.