Mohon tunggu...
Lukmawan Syamsul
Lukmawan Syamsul Mohon Tunggu... -

Pencinta keadilan,

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

KPK dipenuhi Manusia-manusia lebay

22 Februari 2014   21:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:34 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Penyataan Busyro di detikNews (22/2/2014), terkesan lebay, entah apa yang diharapkan dari statement yang selalu menyalahkan pemerintah dan DPR itu, dilain  pihak ia tidak banyak komentar tentang kasus Bank century yang kasat mata merugikan Negara.
Busyro terkesan selalu mencari sensasi biar dibilang seolah-olah berjuang dan berjasa memberantas korupsi di Negeri ini apalagi dengan ucapannya seolah selalu meyalahkan seperti ini: "inilah kemunafikan politik nyaris sempurna yang mempermainkan rakyat. Kerja keras pegawai-pegawai KPK selama ini untuk apa jika bukan untuk rakyat dan mencari ridho Ilahi," ungkap Busyro.
Kemudian diakhir kalimatnya seakan mempengaruhi agar rakyat menjadi golput dalam pemilu yang akan datang, dengan ucapan berbau provokasi, "jika tetap diteruskan disaat anggota DPR tidak mungkin serius dan fokus itu, Pemerintah dan DPR menabuh genderang penipuan rakyat. Saya yakin jumlah golput akan meledak," lanjutnya di media.
Jika begini busyro ini tokoh seperti   apa? Sebaiknya benahi KPK itu bekerja dengan baik jangan berpihak, gunakan anggaran KPK yang besar itu dengan efisien, tangkap aktor-aktor intelektual korupsi itu jangan tebang pilih, kurangi berkoar-koar yang menghujat, rakyat sudah sangat pintar menilai.
sekian untuk bahan intropeksi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun