Apapun artinya
Tak perduli warnanya
Entah itu benar atau salah
Puisikah, prosakah atau keluh kesah
Aku hanya ingin menulis
Menulis tentang hati
Tentang telinga tak punya mata
Mata yang tak punya hati
Lihat itu ada yang mengadu
Tapi mereka tetap membisu
Ada yang terzalimi
Malah dia semakin tak perduli
Apa masih percaya Tuhan
Ketika ia bicara keadilan
Tapi ingkar dilain kesempatan
Atau sungguh pendewa dagelan
Hahahaha, tahukah mereka teroris
Kenapa tak mau berpikir logis
Hanya mampu memvonis
Siapakah yang berteman iblis
Tak mampu menjawab
Memang tak perlu diungkap
Yang penting dianggap beradap
Meski sebenarnya biadap
Tak usah digubris
Aku hanya menulis
Jangan ditanggap
Semua akan terungkap
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H