Selama pandemi COVID-19, peran BI dalam mengatasi ketimpangan ekonomi semakin terlihat. BI mengambil berbagai langkah untuk menjaga stabilitas ekonomi dan memberikan dukungan kepada kelompok-kelompok rentan. Salah satu kebijakan penting adalah pelonggaran kebijakan makroprudensial, seperti penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) dan pemberian stimulus moneter.Â
Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan likuiditas di perbankan sehingga mereka dapat memberikan kredit kepada sektor-sektor yang paling terdampak oleh pandemi. BI juga aktif dalam mendukung program pemulihan ekonomi nasional yang dijalankan oleh pemerintah, termasuk pemberian bantuan sosial dan subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Ketimpangan ekonomi memang merupakan tantangan yang kompleks dan membutuhkan pendekatan yang komprehensif. Bank Indonesia, melalui berbagai kebijakan dan programnya, berusaha untuk menciptakan kondisi ekonomi yang lebih inklusif dan merata.Â
Dengan kerja keras dan kolaborasi antara BI, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan ketimpangan ekonomi dapat ditekan dan kesejahteraan bersama dapat terwujud.
Dengan begitu banyak inisiatif yang dilakukan, peran BI dalam mengatasi ketimpangan ekonomi sangatlah vital. Mulai dari kebijakan moneter yang inklusif, promosi inklusi keuangan, dukungan terhadap UMKM, hingga program pengembangan ekonomi lokal, semuanya berkontribusi pada upaya menciptakan ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan. Mari kita dukung bersama upaya-upaya ini untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H