Mohon tunggu...
Lukman Bin Saleh
Lukman Bin Saleh Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Guru Madrasah Aliyah NW Sambelia- Lombok Timur FB:www.facebook.com/lukmanhadi.binsaleh

Selanjutnya

Tutup

Politik

Simbol dari Pulau Dewata

19 Februari 2014   11:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:41 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Luar biasa sambutan masyarakat Pulau Dewata kemarin. Mulai dari pengusaha air mineral lokal yang menaruh foto Dahlan Iskan di botol-botol. Yayasan Marhaen. Sampai relawan yang mengarak Dahlan Iskan dari Lapangan Lumintang menuju arena debat di Hotel Aston Denpasar secara spektakuler.

Sebelumnya di lapangan ini diadakan upacara bendera. Dahlan Iskan sebagai pembina. Debat sendiri akan berlangsung malam ini.

Beberapa simbol ditunjukkan. 777 orang Penari Kecak. Angka 7 pertama sebagai simbol nomor urut partai Demokrat. Angka 7 kedua sebagai simbol nomor urut Dahlan Iskan di konvensi, dan angka 7 ketiga sebagai simbol Dahlan Iskan merupakan calon presiden Indonesia yang ketujuh.

Iringan barongsai dan barong Bali juga mengarak Dahlan menuju hotel Aston. Ini sebagai lambang kearifan lokal dan menjunjung tinggi kebudayaan.

Ada juga Hanoman putih yang melambangkan kesetian.

Dan bendera Dwi Warna raksasa seukuran lapangan bola, 120x80 meter. Dibentangkan sebagai komitmen Dahlan Iskan memegang teguh keutuhan NKRI. Selanjutnya bendera ini digulung membentuk selang memanjang. Dipikul bersama ke hotel Aston. Sebagai lambang Dahlan Iskan siap mengemban amanah memimpin NKRI.

Terimakasih masyarakat Bali atas sambutannya untuk calon presiden Indonesia ketujuh. Semoga simbol-simbol itu menjadi nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun