Hari raya Idul Adha mengingatkan kita kepada dua ibadah besar, yaitu Ibadah Haji dan Ibadah Qurban. Sebagaimana yang kita ketahui, Ibadah Haji dan Ibadah Qurban merupakan dua ibadah yang sangat mulia disisi Allah SWT.
Dalam pelaksanaannya banyak mengandung hikmah dan nilai-nilai edukasi (pelajaran) buat kita semua selaku ummat islam, antara lain;
1. Attaqorrubu Ilallaah (mendekatkan diri kepada Allah SWT)
Syekh Mutawalli asy-Sya'rawi dalam kitabnya Al Hajjul Mabrur menggambarkan, datangnya musim haji pada setiap tahun membuat hat dipenuhi oleh kerinduan untuk pergi ke Baitullah guna melaksanakan ibadah haji dan menziarahi makam Rasulullah SAW, karena di situ ada kenikmatan ruhiyah yang melebihi apapun.
Orang yang berhaji, meninggalkan keluarga, harta benda, meningglkan kehidupan yang telah ia bangun sebelumnya, ada yang sakit sampai harus didorong pakai kursi roda, mereka berpakaian serba putih seperti kain kafan, wukuf di arafah, bermalam di Muzdalifah dan Mina, melontar Jumrah, taawaf dan sa'i dalam keadaan berdesak-desakan. Semua ini rela mereka lakukan demi (Taqorrub Ilallaah) mendekatkan diri pada Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda "Sesungguhnya Allah SWT membanggakan orang-orang yang sedang wuquf di Arafah, dihadapan para malaikat-Nya seraya berkata; Lihatlah hamba-hamba-Ku itu, mereka datang kepada-Ku dalam keadaan kusut masai dan berdebu." (H.R. Ahmad).
Dengan demikian, ibadah haji sangat erat kaitannya dengan Taqorrub Ilallah. Suatu pendekatan diri secara tulus demi mendapatkan pahala dan ridha Allah SWT.
Sama halnya dengan Ibadah Qurban. berkurban bukanlah sekadar tindakan menyembelih hewan semata, tetapi memiliki pilosofi dan nilai-nilai edukasi yang dalam yang mengajarkan tentang pengorbanan, keihklasan, dan kepedulian terhadap sesama. Ketika seseorangg memilih untuk berkurban, ia menyadari bahwa harta yang dimilikinya bukanlah mutlak miliknya, tetapi merupakan anugerah dari Allah SWT. Dengan rela ia membagikan sebagian dari hartanya tersebut kepada orang yang membutuhkan, seseorang menggambarkan sikap tawaddu' dan kepedulian yang merupakan ciri utama seorang hamba yang taat, di dalam Al-qur'an Allah SWT menjelaskan sebagaimana firman-Nya;
"Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah SWT, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu. Demikianlah Dia menundukkannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah SWT atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Dan sampaikanlah kabar gembira kapada orang-orang yang berbuat baik". (Q.S. Al-Hajj : 37)
Allah SWT menegaskan lagi tujuan berkurban, ialah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWt dan mencari ridho-Nya. Dekat kepada Allah SWt dan kerihoan-Nya tidak akan diperoleh dari daging-daging hean yang disemebelih, dan tidak pula didapati dari darahnya yang telah ditumpahkan kebumi, akan tetapi semuanya itu akan diperoleh bila kurban itu dilakukan dengan niat yang ikhlas, dilakukan semata-mata karena Allah SWT dan sebagai syukur atas nikmat-nikmat yang tiada terhingga yang telah dilimpahkan kepada hamba-hamba-Nya.
Oleh karena itu, ketika kita melaksanakan ibadah haji dan ibadah qurban, kita hendaklah melakukannya dengan ikhlas dan penuh keikhlasan. Seperti yang kita ketahui, hanya dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT, ibadah kita diterima dan membawa manfaat bagi kita dan kehidupan disekitar kita.
2. Tanmiyyaturruhul Ijtima'iyyah (Mengembangkan Jiwa Sosial.
Ibadah haji dan ibadah qurban juga memberikan pelajaran penting tentang pengembangan jiwa sosial. Ketika melakukan ibadah haji, kita akan bertemu dengan jamaah dari berbagai negara dan budaya yang berbeda. Â Kita diajarkan untuk saling menghargai dan menghormati satu sama lain serta membantu sesama. Begitu pula dengan ibadah qurban, dimana kita diajarkan untuk berbagi kepada keluarga, kerabat, jiran tetangga, dan masyarakat sekitar.
Melalaui pembagian daging kurban, memperkuat ikatan sosial antar ummat muslim, menciptakan rasa persatuan dan mengurangi kesenjangan sosial. Ibadah qurban juga membantu membangun jiwa sosial individu, memupuk empati, kepedulian dan kesadaran sosial. Al-qur'an menjelaskan dasar hukum untuk nilai-nilai sosial kurban;
"Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka  dan supaya mereka menyebut nama Allah SWT pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah SWT telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir". (Q.S. Al-Hajj : 28)
Lalu apa untungnya ibadah qurban itu..? dalam hal ini Nabi Muhammad SAW pernah ditanya oleh sahabat, "Ya Rasul, apa pahala yang kita dapatkan dari ibadah qurban? Beliau menjawab, "Setiap helai rambut, akan dibalas dengan satu kebaikan." Lalu mereka bertanya, "Bagaimana dengan bulu (Domba)..? Maka Beliau menjawab, "Setiap bulu juga akan dibalas dengan satu kebaikan". (H.R. Ibnu Majah dan Tirmidzi)
Inilah beberapa himah dan nilai edukasi yang terkandung didalam Ibadah Haji dan Ibadah Qurban, sebenarnya masih banyak lagi yang lainya yang belum dapat kami uraikan. Semoga bermanfaat buat kita semua Aamiin Yaa Robb.
Wallahu A'lam Bisshowab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H