Sudah saatnya penyuluh membuktikan diri bahwa suatu saat nanti petani dan pemerintah akan menjadikan penyuluh pertanian sebagai idola. Tak hanya dilabeli jargon-jargon atau julukan-julukan keren seperti ujung tombak pertanian, lokomotif pertanian, dan pahlawan pangan. Penyuluh pertanian butuh bukti, tidak sekadar janji menggelitik jelang kontestasi politik.
Sama kita ketahui bahwa penyuluh pertanian memiliki rumah sendiri. Sebuah wadah bagi penyuluh untuk berembuk dan membicarakan seputar masalah-masalah pertanian, yang disebut Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani). Tanggal 6 Juli kemarin, Perhiptani genap berusia 36 tahun. Sebuah umur yang tak bisa dikatakan muda lagi.
Perhiptani adalah wadah untuk memfasilitasi kepentingan penyuluh, termasuk wadah bagi penyuluh merancang maha karya terbaik buat negara dan daerah ini. Sekaligus HUT Perhiptani adalah momentum terbaik buat penyuluh membuktikan kerjanya dan maha karya terhebatnya. Sekaligus pembuktian bahwa penyuluh tak hanya bekerja, tetapi juga bekerja. (LHr)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H