08 September 1969, halaman 38.Â
Ilham itu harus dicari. Jangan ditunggu dia datang sendiri. Ilham itu harus dikejar, diperas, diburu, dan dipeluk.
06 Oktober 1969, halaman 45.Â
Aku bukan nasional, bukan Katolik, bukan sosialis. Aku bukan Budha, bukan Protestan, bukan westernis. Aku bukan komunis. Aku bukan humanis. Aku adalah semuanya. Mudah-mudahan inilah yang disebut muslim.
09 Oktober 1969, halaman 46.
Aku bukan Hatta, bukan Soekarno, bukan Sjahrir, bukan Natsir, bukan Marx dan bukan pula yang lain-lain. Bahkan.... Â aku bukan Wahib. Aku adalah me-Wahib. Aku mencari, dan terus mencari-cari, menuju dan menjadi Wahib. Ya, aku bukan aku. Aku adalah meng-aku, yang terus menerus berproses menjadi aku.Â
Aku adalah aku, pada saat sakratul maut!
1 Desember 1969, halaman 55.
Saya heran mengapa Tuhan tidak menurunkan lagi seorang Nabi ke dunia ini. Apakah perbedaan kualitatif antara masa Isa dengan masa Muhammad jauh lebih besar dari pada masa Muhammad dengan masa abad 20?
Saya rindukan seorang Nabi yabg bisa menjawab kemelut-kemelut idiil dalam "Islam" kini, yang bisa berbicara dalam level internasional selain memiliki besluit internasional.
09 Februari 1970. Halaman 71-72.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!