Banyak cerita yang kita dapat jadikan pelajaran atas kekalahan ISIS di Suriah dan Irak.Â
Kekalahan mereka tersebut membuat para anggotanya kehilangan mimpi di bawah naungan Negara Islam sesuai konsep mereka.Â
Beberapa cerita dari eks anggota ISIS, mereka menyatakan bahwa bergabungnya mereka dengan ISIS diakibatkan sosial media.Â
Mereka bergabung dengan sebuah group di aplikasi Telegram kemudian mendapatkan pelajaran agama dan konsep khilafah yang salah kaprah.
Baca juga: Wawancara Eksklusif dengan Jurnalis yang Pernah Meliputi di Kamp Eks Isis
Hal ini dibetulkan oleh seorang jurnalis Tempo bernama Hussein Abri Dongoran yang pernah langsung menanyakan ini kepada anggota eks ISIS di Suriah.Â
"Itu betul, karena rata-rata itu  yang saya tanya media sosialnya itu bukan media sosial secara terbuka ya, tetapi tertutup."
"Misalkan orang ada twitter, ada (tweet) klik link group (rata-rata Telegram), dan mereka baru masuk telegram itu, lalu kajian-kajian agama dan lain-lain dibahas. Akhirnya mereka tertariklah untuk pergi Suriah," lanjutnya kepada saya, Minggu (09/02/2020) melalui telepon seluler.
Baca juga: Kisah Perjalanan Jurnalis Ini Menembus Kamp Pengungsian Eks ISIS
Ia juga menceritakan ada salah seorang yang ia temui menceritakan bagaimana mereka bisa pergi ke Suriah dan bergabung dengan ISIS.Â
"Seperti yang saya temuin itu namanya Usman Mustafa Mahdani kalau gak salah namanya, itu juga dia lewat telegram kan. Akhirnya dia berangkat ke Turki. Di Turki dia melepaskan diri dari rombongannya. Â Lalu ke Irak terus k Suriah, lalu masuk ISIS," ujarnya kepada saya sembari menceritakan kisah-kisah lainnya dari kamp pengungsian eks ISIS di Suriah.Â
Betapa bahayanya sosial media mendoktrin manusia-manusia lalai yang sedang mabuk beragama.
Baca juga:Â Pak Jokowi, Belajarlah dari Negara Ini Terkait Pemulangan WNI Eks ISIS
Kesalahan memilih guru dapat menjadikan Anda terpapar paham teroris.Â
Belajarlah dari guru yang jelas sanad keilmuannya. Jangan belajar hanya dari media sosial yang tak jelas siapa guru dan pelajaran agama bagaimana yang ia berikan kepada Anda.Â
Berhati-hatilah menggunakan media sosial!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H