Mohon tunggu...
Lukman Hakim Dalimunthe
Lukman Hakim Dalimunthe Mohon Tunggu... Penulis - Founder Perpus Rakyat

Menulis untuk Hidup

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pak Jokowi, Belajarlah dari Negara Ini Terkait Pemulangan WNI Eks-ISIS

10 Februari 2020   02:26 Diperbarui: 10 Februari 2020   09:08 2529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: REUTERS/Rodi Said

Polemik pemulangan eks ISIS ramai dibicarakan masyarakat Indonesia. Hal ini diakibatkan pernyataan sepihak Menteri Agama Fahcrul Raji. Ia mengatakan akan memulangkan WNI dari sana.

Padahal, kajian mengenai hal itu belum diselesaikan pemerintah.

Saya sempat mewawancarai jurnalis Tempo kemarin, silakan baca di sini. 

Ia mengungkapkan bahwa pemulangan eks ISIS hanya perlu dilakukan untuk anak-anak WNI di sana.

"Kalau saya sih lebih konsennya ke anak-anak kecil. Karena kan anak-anak kecil itu banyak sekali yang yatim-piatu di sana, yang gak tau ngapain di sana," ujar Hussein Abri Dongoran pada saya, Minggu (09/02/2020).

Ia juga menyebutkan ada beberapa negara yang memulangkan warganya (anak-anak) yang terlibat sebagai anggota ISIS.

"Lagi pula yang anak-anak kecil seperti dari Paris (Perancis), Denmark, dan lain-lainya juga sudah mengambil warga mereka yang anak-anak kecil itu."

Baca juga: Hati-hati! Media Sosial Bisa Membuat Anda Tergabung dengan Kelompok Teroris

"Karena mereka gak tahu apa-apa, tiba-tiba udah dibawa ke Suriah. Tetapi lagi-lagi harus digaris bawahi adalah harus screening yang lebih ketat," lanjutnya melalui telepon seluler pada saya.

Selain kedua negara tersebut, ada beberapa negara yang telah memulangkan warganya. Seperti Malaysia sebanyak 7 orang, Jerman sudah memulangkan 100 orang lebih, dan sebagainya. 

Saya sepakat dengan pernyataan bang Hussein Abri Dongoran tersebut. Ia adalah salah satu warga Indonesia yang pernah langsung ke kamp pengungsian.

Ia menyaksikan langsung bagaimana anak-anak tersebut beraktifitas sehari-hari di sana.

Anak-anak kecil tersebut tidak mengetahui mengapa mereka di sana. Tidak mengetahui apa yang harus mereka lakukan di sana. Itu semua di luar alur pemikiran mereka.

Mereka seharusnya bisa bermain layaknya anak-anak kecil lainnya di belahan dunia (non-perang). Mereka seharusnya menikmati asuhan seorang ibu dan ayah. Sementara rata-rata anak di sana itu banyak yang yatim-piatu.

Betapa kasihannya mereka. Betapa hancurnya masa depan mereka jika tetap dibiarkan di sana.

Pak Jokowi, belajarlah dari negara di atas! Anak-anak tersebut masih layak hidup bahagia dan menginjak tanah asli mereka.

Hussein Abri Dongoran juga mengatakan, jika pemerintah pingin memulangkan warganya (selain anak-anak), pemerintah harus melakukan kajian-kajian se-detail dan secanggih mungkin.

Hal itu harus dilakukan agar tidak terjadi lagi teror-teror eks ISIS yang pernah terjadi di Indonesia. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun