Mohon tunggu...
Lukman Hakim Dalimunthe
Lukman Hakim Dalimunthe Mohon Tunggu... Penulis - Founder Perpus Rakyat

Menulis untuk Hidup

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Candi Muaro Jambi, Terluas di Asia Tenggara

4 Februari 2020   00:18 Diperbarui: 16 Juni 2022   01:25 1444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keterangan: Candi Gumpung. Foto: Lukman Hakim Dalimunthe

Di Pulau Sumatera, ada beberapa situs candi. Ada di Padang lawas, Mandailing Natal, Dharmasraya, Palembang, dan Muaro Jambi. Muaro Jambi merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jambi.

Candi Muaro Jambi ini terhampar di area seluas sekitar 3.000-an hektar, berada di Desa Muaro Jambi, Kecamatan Marosebo, Kabupaten Muaro Jambi. Sekitar 30 km perjalanan dari Kota Jambi.

Diperkirakan candi ini mulai dibangun pada abad ke-5 sampai abad 11 Masehi. 

Candi ini pertama kali ditemukan oleh letnan Inggris, S.C. Crooke, ketika sedang memetakan Sungai Batanghari pada September 1824. Ia menemukan reruntuhan bata berisi gambar dan patung.

Pada tahun 1975, pemerintah Indonesia mulai melakukan pemugaran.

Ada 82 reruntuhan bangunan kuno (menapo) di lokasi ini. Luasnya 8 kali Borobudur membuat candi ini merupakan terluas di Asia Tenggara.

Baca juga: Kelenteng Hok Tek, Bangunan Bersejarah di Jambi

Ada 12 gugusan candi yang dapat Anda saksikan, yaitu Candi Kotamahligai, Kedaton, Gedongan 1 dan 2, Gumpung, Candi Tinggi 1, Menapo Candi Tinggi 2, Candi Kembar Batu, Candi Astano, Candi Sialang, dan Candi Teluk 1 dan 2.

Konon, candi ini merupakan pusat tempat belajar bagi para penganut agama Budha di dunia. Hal ini diperkirakan karena kompleks percandian ada kemiripan dengan Universitas Nalanda di India. 

Kawasan percandian ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya pada tahun 1999 dan Benda Cagar Budaya pada tahun 2000. Kemudian pada tahun 2012 telah diajukan ke UNESCO untuk ditetapkan sebagai Warisan Dunia (world heritage).

Mengelilingi Kompleks Percandian

Memasuki area candi ini, Anda akan diarahkan ke tempat parkiran yang tersedia dan membeli karcis seharga 5 ribu per orangnya. Ditambah 3 ribu untuk biaya parkir kendaraan motor dan 5 ribu untuk mobil.

Setelah itu berjalan sekitar 100 meter untuk sampai ke candi pertama yang bernama Candi Gumpung. Sebelum melanjutkan perjalanan, Anda akan disuruh mengisi daftar tamu oleh petugas setempat.

Keterangan: Candi Gumpung. Foto: Lukman Hakim Dalimunthe
Keterangan: Candi Gumpung. Foto: Lukman Hakim Dalimunthe

Candi terluas di Asia Tenggara ini merupakan salah satu peninggalan kerajaan Sriwijaya. Kerajaan ini merupakan salah satu terbesar di Nusantara ketika itu. Ada juga yang mengatakan peninggalan Kerajaan Melayu. Sampai saat ini, masih terjadi perdebatan akademik mengenai candi ini.

Di sekeliling candi terdapat pohon buah-buahan seperti; durian, duku, manggis, macang (sejenis mangga), jambu, rambutan dan sebagainya.

Selain itu, ada beberapa lahan petani yang berada di area ini. Tanaman itu seperti cabe, pohon karet, dan lain-lain.

Baca juga: Mengenal Orang Rimba di Jambi

Di candi ini, Anda bisa menyewa sepeda seharga 10 ribu untuk berkeliling sepuasnya. Karena kondisi candi yang luas, Anda wajib menggunakan sepeda agar bisa mengelilingi semua candi yang berada di sini.

Masyarakat setempat juga menyediakan tempat duduk dan minuman sembari menikmati keindahan candi. Ada juga aksesoris yang dapat Anda beli seperti kaos dan gelang sebalik sumpah (khas Suku Anak Dalam).

Jika Anda mengunjungi Jambi, candi ini tidak boleh dilewatkan. Candi Muaro Jambi ini merupakan destinasi wisata budaya dan sejarah yang wajib Anda kunjungi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun