Mohon tunggu...
Lukman Hakim Dalimunthe
Lukman Hakim Dalimunthe Mohon Tunggu... Penulis - Founder Perpus Rakyat

Menulis untuk Hidup

Selanjutnya

Tutup

Politik

Fuad Bawazier dan Konflik Internal KAHMI

3 Februari 2020   20:04 Diperbarui: 3 Februari 2020   20:08 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepak terjang Fuad Bawazier dalam percaturan politik di Indonesia tergolong kontroversi. Ia pernah menjabat Menteri Keuangan di zaman Soeharto. 

Kontroversi Fuad Bawazier tergolong sangar banyak. Salah satunya iyalah dokumen pelengseran Gus Dur. 

Ia menjadi kepala operasi yang disebut dengan "Operasi Semut Merah". Dokumen itu ditemukan oleh seorang jurnalis muda Virdika Rizky Utama di gedung DPP Golkar 2017 lalu. 

Hasil dari dokumen tersebut ditulis menjadi buku dengan judul Menjerat Gus Dur. 

Tercatat ada beberapa nama alumni HMI dalam dokumen tersebut. Salah satunya Fuad Bawazier. Baca di sini.

Dalam catatan saya, semenjak Gus Dur dilengserkan, Fuad Bawazier mengalami konflik internal di tubuh KAHMI. Ketika ia menjabat sebagai Ketua Umum KAHMI, ada satu kubu lagi yang menjabat Ketua Umum KAHMI, yaitu Asri Harahap. 

Konflik internal KAHMI ini dipicu oleh kuatnya tendensi politik praktis dalam tubuh KAHMI. 

Fuad Bawazier terpilih sebagai Ketum KAHMI pada Munaslub di Yogyakarta. Yang mana, Munaslub ini digagas sendiri olehnya.

Siasat menguasai KAHMI yang ia lakukan iyalah ingin mendorong Amien Rais menjadi presiden pada tahun 2004. Silakan baca di sini.

Konflik ini sangat panjang, setidaknya sampai pada tahun 2009, kedua kubu melakukan islah dan melakukan Munas bersama di Jakarta.

Baca juga: Akbar Tanjung, Aktor Kudeta Gus Dur

Islah tersebut digagas oleh Akbar Tanjung dan Jusuf Kalla. Keduanya berperan sebagai mediator penyelesaian konflik ini. 

Setelah islah, Fuad Bawazier terpilih kembali sebagai Ketua Umum KAHMI. Setelah itu, ia menyatakan dukungan kepada Jusuf Kalla yang mencalonkan diri pada Pemilu 2009 lalu. 

Hal ini membuat KAHMI berpolitik praktis lagi. Setelah menyatakan dukungannya, ia mengajak kepada seluruh kader HMI dan KAHMI agar mendukung Jusuf Kalla. Hm, ngajak berpolitik praktis terus nih ye.

Bagaimana pandangan adinda HMI tentang Fuad Bawazier ini? Luar biasa bukan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun