Baca juga: Anies Baswedan, Alumni HMI Paling Kontroversi
Akbar Tanjung mengaku lupa akan adanya dokumen tersebut. Ia menyampaikan, mungkin ada, mungkin tidak.
Kemudian tokoh KAHMI lainnya iyalah Fuad Bawazier. Menurut cerita Virdika, ia sangat blak-blakan dibandingkan Akbar Tanjung dan Amien Rais.
Selanjutnya iyalah M Fakhruddin, sebagai Ketum PB HMI ketika itu. Tetapi, Virdika tidak langsung mewancarai M Fakhruddin dikarenakan ia saat ini tinggal di Aceh.Â
Ia menyuruh temannya sesama jurnalis di Aceh dan Virdika telah menyiapkan seluruh pertanyaan. MÂ Fakhruddin ini hampir sama dengan Fuad Bawazier, sangat terbuka.
M Fakhruddin juga mengakui melakukan jejaring dengan KAHMI melalui Fuad Bawazier.
Begitulah kondisi Alumni HMI ketika diwawancarai terkait dokumen pelengseran Gus Dur.
Sebagai kader HMI, kita harus bisa menerima kenyataan ini dan menjadikannya sebagai pelajaran ke depannya.
Enggak usah emosian. Selow aja. (Ucapan itu sudah saya sampaikan juga di tulisan sebelumnya), wkwk.
Saya yakin, Gus Dur telah memaafkan mereka semua. Mari kita kirimkan Al-fatihah untuk Gus Dur!
Oh iya, bagi yang membaca tulisan ini dan berteman dengan Virdika Rizky Utama, sampaikan "salam" saya padanya. Dari anak HMI yang mengaku pengagum Gus Dur.