Pada tanggal 17 Desember 2019 lalu, saya dan kekasih pergi ke salah satu bangunan bersejarah di Jambi, yaitu Kelenteng Hok Tek. Kelenteng ini merupakan salah satu bukti masuknya orang-orang Tionghoa di Jambi.
Ketika kami sampai di sana, pagarnya terkunci. Dan seorang tukang bengkel yang berada di depan bangunan itu mengatakan, "Itu jarang dibuka dek. Lompat saja dari pagar." Mendengar jawaban tersebut, kami pun tertawa dan tak mengikuti arahan tersebut.Â
Kelenteng ini dibangun pada tahun 1805 Masehi. Bangunan ini telah ditetapkan sebagai salah satu Cagar Budaya oleh pemerintah sesuai Undang-undang No.5 Tahun 1992. Lokasinya berada di Jl Husni Thamrin, Jembatan Sungai Maram, Kota Jambi.
Karena kondisi pagar terkunci, kami pun hanya bisa melihat bangunan bersejarah ini dari luar pagar.Â
Bangunan ini dulunya pernah digunakan sebagai penyimpanan senjata masyarakat Jambi ketika melawan Belanda.
Baca juga: Menara Air Bersejarah di Jambi
Kelenteng ini sudah beberapa kali mengalami renovasi pada tahun 1931, 1970, dan semenjak tahun 1984 kelenteng ini tidak digunakan lagi sebagai tempat ritual/ibadah. Kemudian pada tahun 1997 dilakukan renovasi kembali dengan tetap menjaga bentuk aslinya.
Pindah Tempat Ibadah
Setelah tidak difungsikan sebagai tempat ibadah, fungsi kelenteng ini hanya sebatas bangunan bersejarah bagi masyarakat Jambi.Â
Kini, para penganut agama Konghucu melakukan ibadah di Kelenteng Shiu San Teng yang berlokasi di kawasan Kampung Manggis, Kota Jambi.Â