Mohon tunggu...
lukmanbbs
lukmanbbs Mohon Tunggu... Guru - lukmanbrebes

Ngaji pikir dan dzikir

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Pemburu Ikan

30 November 2024   16:52 Diperbarui: 30 November 2024   17:29 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemburu Ikan

Bagi penulis yang rumahnya dekat dengan pantai utara di wilayah Brebes, tepatnya di Desa Randusanga Kulon, pemandangan orang berangkat dan pulang dari macing sudah menjadi hal biasa. Namun kali ini penulis bertemu dengan pemburu ikan dengan senapan yang sedikit kurang familier di pengetahuan penulis sendiri,  apalagi dalam buruannya mendapatkan ikan yang besar dan hasilnya dijual pada bakul ikan yang ada di kampung penulis pula.

Sabtu, 30 November 2024, penulis mengikuti pengajian rutinan setiap hari Sabtu yang diselenggarakan oleh Jamiyyah Mutabi'ul Ulama (JaMU)  dengan tempat berpindah-pindah di wilayah Brebes, Kota dan Kabupaten Tegal serta Pemalang.

Ngaji yang baru beberapa bulan penulis ikuti walaupun aktivitas ngaji JaMU sudah hampir 30 (tiga puluh) tahun, dikarenakan dari sektor Brebes sedikit yang mengikutinya dan baru bisa aktif, walaupun sebelumnya pernah mengikutinya.

Adapun pengajian JaMU di kajian rutinannya mengkaji lima kitab, yaitu ; Ihya Ulumuddin Asybah wan nadzhoir, Sab'ah Mufidah,  Nihayatuz Zain dan Tafsir Munir yang dimulai dari jam 09.00 Wib sampai dengan dengan jam 13.00 Wib.

Penulis, bersama para santri API dan JaMU sholat dhuhur berjamaah setelah selesai ngaji
Penulis, bersama para santri API dan JaMU sholat dhuhur berjamaah setelah selesai ngaji

Kebetulan ngaji kali ini (Sabtu, 30/11/2024) bertempat di pondok pesantren API yang beralamat di Muarareja Tegal, sebelah timur tetangga desa penulis yang berjarak sekitar 6-7 Km.

Perahu penyeberangan saat berangkat dan pulang ngaji.dokpri
Perahu penyeberangan saat berangkat dan pulang ngaji.dokpri

Walaupun jaraknya dekat tetapi harus menyeberangi sungai dengan perahu milik masyarakat setempat dengan membayar jasa sekitar 2000  rupiah. Penulis sendiri sengaja mengambil jalur yang harus menyeberang untuk mengingat masa kecil penulis dan pernah bekerja beberapa tahun di Tegal yang sering melewati jalur tersebut. Dari pada harus lewat jalan lingkar yang kurang nyaman bagi penulis, mungkin karena faktor usia dan ramainya kendaraan besar dan padat yang ada di jalur lingkar utara Brebes Tegal.

Sepulang dari ngaji, penulis tetap melewati jalur yang sama saat berangkat. Namun kali ini di tempat perahu penyeberangan penulis  bertemu dengan pemburu ikan dengan senapan angin yang mendapatkan buruanya begitu besar, diprediksikan sekitar 15 Kg.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun