Mohon tunggu...
lukmanbbs
lukmanbbs Mohon Tunggu... Guru - lukmanbrebes

Ngaji pikir dan dzikir

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menjadi Manusia Bermanfaat Melalui Jalur Ngaji

10 Oktober 2024   10:28 Diperbarui: 10 Oktober 2024   10:53 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi Manusia Bermanfaat Melalui Jalur Ngaji

Menjadi manusia yang bermanfaat dalam hidup didunia adalah mereka yang  bisa berbagai, sibuk dengan membantu orang lain dibandingkan dengan waktu untuk dirinya sendiri, keberadaanya dibutuhkan tidak oleh manusia semata, alam semestapun membutuhkan akan kehadirannya.

Manusia bermanfaat juga mampu meninggalkan persoalan yang tidak bermanfaat, merugikan orang, menjadi peminta-minta dan mengganggu kenyamanan sesama makhluk hidup. 

Ngaji menjadi salah satu jalan menjadi manusia bermanfaat, mengkaji apa yang diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya, melaksanakan apa yang diperintahkan dan meninggalkan larangan-Nya, dari ngaji dapat  berbagi ilmu yang didapatkan dan  membuat  termotivasi untuk ibadah.

Proses ngaji tidak hanya berangkat hadir di tempat pengajian, namun meningkat dari yang awal hanya ingin ngaji hadir dimajlis ta'lim semata, dilanjutkan dengan usaha untuk mampu memahami apa yang disampaikan oleh sang guru dan menjalankan apa yang didapat dari ngaji (mengamalkan).

Bagi orang yang ngaji sendiri, di dalamnya mendapatkan kenyamanan dan ketenangan, walaupun kadang secara ekonomi mereka yang ngaji masuk katagori menengah kebawah. Ngaji menuju kenikmatan lahir batin mengalahkan kebutuhan yang lain,  waktu istirahat digunakan untuk ngaji, meninggalkan pekerjaan demi mendengarkan fatwa-fatwa dan nasehat kyai.

Orang yang ikut ngaji tidak bisa dilihat dari sisi ekonomi, yang kaya suka ngaji dan miskin tidak mau ngaji atau sebaliknya. Ngaji dapat dikatakan sebagai panggilan hati, pemenuhan kebutuhan spiritual  bagi seseorang yang ingin dekat dengan Sang Ilahi.

Kekayaan dan harta yang melimpah, tidak memiliki kukurangan dalam  memenuhi kebutuhan hidup artinya kebutuhan hidupnya semua terpenuhi belum tentu ia mau ikut ngaji, sebab ngaji yang sekarang dilakukan sebagai perwujudan amaliyah tahapan perkembangan dari prilaku dimasa sebelumnya, diusia anak-anak maupun remaja.

Artinya orang-orang yang sekarang ngaji, mereka disaat  usia anak-anak ataupun remaja sering ngaji pula.

Perlu difahami sesungguhnya harta dan kekayaan yang dimiliki bagaikan tanaman yang tumbuh subur terlihat hijau dipandang dan manis dimakan, sehingga membuat setiap yang melihat ingin mendekatinya. Raih dan miliki kekayaan namun jangan membuat kekayaan yang dimiliki membuat  sombong dan rakus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun