Mohon tunggu...
lukmanbbs
lukmanbbs Mohon Tunggu... Guru - lukmanbrebes

Ngaji pikir dan dzikir

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mejeng di Motor Listrik Dinas RT

27 Juni 2023   16:41 Diperbarui: 27 Juni 2023   16:47 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis  mejeng di motor listrik dinas RT

Mejeng di Motor Listrik  Dinas Ketua RT Blulukan yang Sempat Viral

Sekitar bulan Maret 2021, ada keusilan teman yang bernama Candra Slic Meito membeli motor listrik pribadi dengan diberi plat nomor yang bertulisan motor dinas Ketua RT Colomadu.

Keusilan teman kuliah penulis ini, sejak dulu sudah terlihat saat penulis kenal pertama kali di bangku kuliah pada tahun 1995, waktu itu dalam acara komunitas anak tunggal, yang dibuat penulis bersama anak-anak tunggal di kampus.

Menjadi anak tunggal dapat dikatakan senang dan juga kurang senang. Untuk menghibur diri dalam kesepian dan berbagi cerita pengalaman anak tunggal maka dibentuk komunitas anak tunggal.

Penulis dengan Pak RT yang juga dikenal dengan juragan Kos Blulukan Colomadu, dipertemukan kembali setelah lulus kuliah dengan melalui anak penulis yang kuliah dan tinggal di rumanhya.

Mulai saat itu pula, teman-teman kuliah yang dulu sempat diskusi dengan penulis membahas psikologi perkembangan anak tunggal bermunculan dan saling sapa kembali saat penulis kerumah  Slick, panggilan akrab saat kuliah dulu.

Cukup sedih juga kalau teman-teman berkumpul dan membahas tentang kondisi psikologi anak tunggal waktu dulu, yang kebutulan penulis bersama anak-anak tunggal lainya kuliah di Fakultas Psikologi pula.

Setelah meninggalkan kursi kuliah, keilmuan yang didapat di kursi perkuliahan, penerapannya disesuaikan dengan profesi yang digeluti masing-masing.

Seperti yang dilakukan Candra Slic panggilan Pak RT yang menjadi juragan Kos, dalam keseharian yang berhubungan kehidupannya, sering menerapkan teori psikologi massa dan menajemen mindset.

Di psikologi Massa juragan kos mempelajari kelompok tertentu yang memiliki tujuan kurang baik, sehingga pernah rumah dan seluruh kos miliknya terpasang spanduk dari bank tertentu "rumah ini dalam agunan bank."

Saat penulis membaca spanduk tersebut yang menempel di pagar rumahnya, saat berkunjung tertawa dan senyum sendiri. Karena penulis mengetahui akan keusilan  saudaraku yang satu ini.  

Ternyata tebakan penulis benar. Spanduk tersebut bermaksud untuk menghalau orang yang datang kerumahnya untuk hutang.  Karena saat itu ada orang yang bolak-balik kerumahnya mau pinjam uang yang jumlah tidak wajar.

Dari psikologi massa yang memunculkan  perilaku  sering kali dipengaruhi oleh hilangnya tanggung jawab seseorang, memasang spanduk tersebut menjadi salah satu cara, dalam rangka mengahalau secara baik-baik

Pernah juga Candra Slick mau memainkan massa se Jawa tengah dalam rangka ikut konstelasi perpolitikan namun alhamdulillah, walaupun sudah masuk bursa  calon namun tidak terpilih, alhasil asetpun masih aman sampai sekarang.

Tidak ada hanya penerapan psikologi mass, membangun mindset dengan penjaga kost dan para tukang bangunan serts kulipun ia terapkan.

Bagaimana membangun pola pikir untuk memahami diri sendiri bersama anak kosnya dan  keyakinan diri dalam memainkan peran penting yang diinginkan untuk mencapainya, bersama orang-orang yang membatu usaha kos-kosannya. Prilaku dari pemilik kos bagaimana memengaruhi pikiran, perasaan, dan tindakan dari orang-orang di kos  dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga para penghuni kos terasa nyaman dan kos-kosannya  tidak pernah sepi (kamar selalu penuh).

Dalam tulisan ini, ku ucapkan terimakasih atas berbagi ilmu dan keikhlasan membantu penulis, baik bimbingan pada anak penulis sampai wisuda pada hari Sabtu (24/7/2023), termasuk mejeng di motor listrik yang sempat viral.

Sukses selalu kawan dan selalu berbagi kesuksesan. Semoga segera terwujud pula warung gratis bagi orang yang tidak mampun.  Aamiiin.

(Lukmanrandusanga)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun