Ketika seseorang terlalu banyak makan, maka akan menjadikan keras hatinya, tidak mau menerima nasehat dan petunjuk ilmu. Oleh karena itu janganlah makan yang berlebih-lebihan karena akan membuat kondisi hatinya sakit.
Begitu juga kalau seseorang tidak mampu menjaga makanan, dari mana asal uang untuk beli makanan. Maka hal ini akan membuat dirinya mengalami kesusahan. Oleh karena itu bertaubat dan ikhlas terhadap apa yang diberikan oleh Allah Swt.
Begitu juga dengan cerita para pekerja yang ada di negara tetangga maupun seberang. Janganlah tergiur dengan nilai rupiah yang besar ketika bekerja di luar negeri atau jauh dari keluarga. Ingatlah akan pribahasa yang menasehati kita semua bahwa "Hujan batu di negeri sendiri lebih baik dari pada hujan mas di negeri orang lain."
Jangan sampai ada istilah "Sarapan bubur anggo urab ,sing lanang nganggur bojone neng arab." Kewajiban suami yang bekerja bukan "Pamong Praja" Bapane momong istrinya kerja.
Mari kita renungkan bersama, seorang budak akan menjadi merdeka asal ia menerima. Tetapi orang yang merdeka akan menjadi hina kalau hidupnya selalu meminta-minta.
Satu lagi yang pembaca perlu ketahui. Kurangi mendengarkan musik dan nyanyi-nyanyian saat didunia, karena hal itu akan menghambat mendengar bacaan-bacaan qiroah indah di Surga.
Diakhir ngaji penulis menutup dengan memberi empat kriteria manusia yang bahagia.
Pertama memiliki istri atau suami yang shalih
Kedua mempunyai anak yang berbakti kepada kedua orang tua
Ketiga, berteman dengan orang-orang yang shalih.
Keempat masih mendapatkan rizki  dinegaranya sendiri.