Inilah salah satu contoh seorang figur ulama yang tidak mau merepotkan orang lain. Ketika lapar beliau membuat makan sendiri, dan tidak menyuruh orang lain.
Ketauladanan Muhammad bin Wasir yang perlu ditiru, diamalkan tidak hanya dibaca. Jadilah seperti orang yang selalu merasa cukup dengan apa yang diberi dan dari hasil usahanya sendiri. Walaupun dirinya merasa menjadi orang yang hebat maupun kaya.
Kedua, tokoh ulama Hasan Basri, Â beliau mengatakan, bahwa Allah Swt. akan melaknat suatu kaum, kalau kaum tersebut mengatakan dan menyakini apa-apa yang diberi itu bukan berasal dari Allah Swt. Â Padahal Allah Swt memberi segala rejeki kepada setiap makluk.
Semua makhluk yang ada di dunia saling dibutuhkan dan membutuhkan. Artinya semua ciptaan Allah Swt saling membutuhkan. Dan yang jelas sangat membutuhkan Allah Swt juga. Sebagai pemberi kesehatan, nikmat dan kehidupan.
Ketiga, Abu Darin, suatu hari beliau duduk dan ada sahabat-sahabatnya lewat kemudian suruh masuk dan menyuruh istrinya menyuguhkan minuman dan makanan untuk para tamunya.
Kemudian  Istrinya Abu Darin, berkata apa engkau  tidak tahu kita tidak punya apa-apa.  Dan pantaskah menyuguhkan makanan ala kadarnya.
Abu Darin berkata, Â tidak semua orang bisa melewati perbukitan dan gunung di akhirat nanti kecuali yang enteng ibadahnya dan sedikit hartanya. Setelah mendengar apa yang disampaikannya, Â Maka istri Abu Darin memberikan apa yang ada, walaupun hanya sedikit makanan dan air minum.
Selain cerita tokoh ulama diatas. Pada ngaji kali ini (9/11/2022) dijelaskan pula tentang kondisi orang fakir yang tidak sabar maka akan mudah menjadi seorang yang kafir.
Padahal dalam hal ini, orang yang fakir sabar atas kefakirannya, lebih utama dibandingkan dengan orang kaya yang bersyukur.
Adapun sejelek-jeleknya manusia dalam hal ini adalah seorang kafir yang miskin. Sudah didunianya sengsara, Â akhiratnya akan lebih sengsara lagi.
Pada dasarnya manusia  hidup akan melawati empat fase, menjadi orang kaya dan miskin. Memiliki badan sehat dan sakit. Fase-fase ini akan di lewati. Namun yang jelas saat mengalami fase tersebut, mengingatkan manusia untuk ingat kepada Allah Swt dan beribadah kepada-Nya.