Mohon tunggu...
lukmanbbs
lukmanbbs Mohon Tunggu... Guru - lukmanbrebes

Ngaji pikir dan dzikir

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Terputusnya Warisan Ilmu Bondan di Kampungku

18 Oktober 2022   13:07 Diperbarui: 18 Oktober 2022   19:18 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Terputusnya Warisan Ilmu Bondan Di Desa Randusanga Kulon.

Randusanga Kulon Brebes (18/10/2022), merupakan salah satu desa yang terletak di pinggir pantai utara jawa, dengan sebagian besar masyarakatnya menjadi petani tambak dan nelayan.

Dari dulu sampai sekarang, Randusanga Kulon masih dikelilingi sungai yang dalam dan deras. Sehingga sudah menjadi kebiasaan keseharian, ketika warga mau menuju tambak harus melewati atau menyebrangi sungai.

Sungai pemali yang lebar, dalam dan deras, yang membentang melewati arah tambak milik warga. Membuat warga harus berani menyebrangi ketika mau menuju tambak miliknya.

Disaat perahu tidak mampu menyebrangi karena derasnya arus sungai dan belum banyak perahu yang memakai tenaga mesin. Maka para pemilik ilmu bondan saat menyebrangi sungai, bagaikan berjalan di jalan darat, tanpa hambatan derasnya air dan cepat sampai dibibir sungai.
 
Kondisi desa yang dikelilingan sungai membuat para petani tambak dan nelayan, memiliki cara tersendiri untuk menyesuaikan dengan kondisi alam yang ada di desanya.

Ada istilah Desa Mawa Cara, Negara Mawa Tata merupakan peribahasa Jawa yang mempunyai arti kelompok masyarakat terkecil atau desa mempunyai adat kebiasaan sendiri, sedangkan negara juga mempunyai hukum tersendiri.

Para orang tua yang ada di desa Randusanga Kulon, dulu belajar menyesuaikan pada lingkungan yang ada dengan memiliki "Ilmu Bondan,"

Dalam kalangan masyarakat awam, seperti penulis ilmu bondan dikenal pula ilmu buaya, yang mana pemiliknya akan berubah menjadi buaya kalau sudah meninggal dunia, ada juga dengan kondisi air deras dan dalam tidak akan menjadi masalah baginya, baik ketika menangkap ikan maupun menyebrang.

Peristiwa-peristiwa penampakan buaya di dermaga Parin, masyarakat juga mengkaitkan dengan jelmaan para orang tua  terdahulu penduduk Randusanga  Kulon yang memiliki ilmu bondon.

Begiti juga ketika ada anak jatuh di muara sungai  Sigeleng, tidak tenggelam. Padahal sungainya dalam dan deras. Hal itu dikaitkan pula dengan penolongnya sang buaya, yaitu kakek nenek mereka.

Ilmu Bondan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun