Mohon tunggu...
lukmanbbs
lukmanbbs Mohon Tunggu... Guru - lukmanbrebes

Ngaji pikir dan dzikir

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Mindset Positif bersama Siswa yang Terlambat Sekolah

12 Oktober 2022   20:51 Diperbarui: 12 Oktober 2022   20:56 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan-tulisan yang digoreskan oleh tangan siswa adalah doa. Dimana ketika akal tidak mampu untuk menembusnya, maka doa adalah sebagai jalan terakhir. Sebuah usaha yang selalu disertai dan beriringan dengan doa.

Ada hal yang penulis dapatkan dalam dialog setelah siswa selesai menulis dan penjelasan lebih rinci tentang mindset yang ditulis itu sendiri, melalui pendalam makna, arti dan maksud yang ditulisya.

Ada beberapa hal yang membuat penulis sangat bangga terhadap ketiga peserta didik yang terlambat.

Pertama, Rizqia Mei A kelas XI Mipa 5, ia menulis salah satu mindsetnya "Kamu nggak pantas menjadi atlit karate," padahal dari informasi yang didapatkan penulis lebih jauh. Bahwa ia pernah menjuari karate tingkat Provinsi Jawa tengah, saat duduk di SMP dan saat di SMA pun ikut Popda.

Siswa yang kedua, M.Fatir Al-Aska XI IPS 3, menulis mindset "Anak yang tidak displin," padahal siswa tersebut di raport nilai mapel  PPKn sepuluh. Tentu ini adalah siswa yang luar biasa dan  sesuai dengan cita-citanya mau kuliah di Fakultas Hukum.

Sedangkan siswa ketiga yang terlambat, " Orang yang tidak fokus belajar karena banyak bermain game" Padahal siswa tersebut sudah matang akan pilihan kariernya setelah menamatkan dari bangku SMA.

Melihat mindset siswa dapat menjadi indikasi keraguan-keraguan akan kemampuan yang dimiliki. Padahal ketika mengembangkan dialognya. Ternyata siswa-siswi kita adalah anak-anak yang hebat dan berprestasi.

Memupuk potensi siswa dan mengajak ke mindset  positif, merupakan salah satu usahan untuk membangun kepercayaan pada siswa, bahwa ia mampu untuk mendapatkan cita-cita yang diimpikannya. Berprasangka baiklah pada diri sendir, karena Tuhan bersama prasangka hambanya. Wallu'alam bishowab.

Lukman SMAN 1 Brebes (12/10/2022)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun