Mendengar cerita tersebut, pada tahun 2012  K.H.  Subhan Ma'mun meniru apa yang dilakukan oleh Mbah Dimyati Rois. Santri yang mengaji pasaran pada  bulan Ramadhan selama 20 hari mendapatkan gratis makan saat buka puasa dari K.H. Subhan Ma'mun.
Ta'jil untuk santri  oleh K.H. Subhan Ma'mun selaku pengasuh Pondok Pesantren Assalafiyah, saat mengikuti ngaji pasaran, diperkirakan hanya mengahabiskan dana sekitar Empat Juta Rupiah, dan tanpa menunggu lama  K.H. Subhan Ma'mun mendapatkan balasan dari Allah SWT, Mendapatkan uang dari seseorang sebesar  Dua Puluh Lima Juta Rupiah.
Pada tahun berikutnya, setelah mau selesai mengaji pasaran di Bulan Ramadhan selama Dua Puluh hari, K.H. Subhan Ma'mun mendapatkan wakaf sebidang tanah dari H Wardoni, yang sekarang dibangun Pondok Pesantren Assalafiyah II.
Memberikan makan gratis pada santri yang ikut ngaji di Bulan Ramadhan dari tahun 2012 sampai sekarang masih beliau lakukan. Menurut K.H. Subhan Ma'mun di setiap Bulan Ramadhan beliau menghabiskan sekitar 2 Ton beras.
Alhasil pengembangan dan pembangunan  pondokpun terus berjalan. Baik Pondok Pesantren Assalafiyah 1 sampai dengan Assalafiyah 5.
Menurut K.H. Subhan Ma'mun  sodakoh itu sangat luar biasa. Dengan shodakoh akan diselamatkan dari malapetaka dan dimudahkan urusan dunia dan keselamatan akhirat.
Sebagai catatan kecil dari intisari yang dapat penulis ambil, bahwa dermawan atau loman dapat menjadi senjata untuk menjadi manusia sukses dan selamat.
Dermawan adalah mereka yang iklas memberi, menolong atau rela berkorban di jalan Allah baik dengan harta bahkan dengan jiwa dan raganya baik berupa berbentuk uluran tangan untuk bersedekah, infak, zakat, dan sebagainya.
Semoga Allah SWT, Memberikan umur panjang pada K.H. Subhan Ma'mun dan sehat selalu, agar beliau dapat membimbing para santri dan pembaca budiman, Aamiiin.