Mohon tunggu...
lukmanbbs
lukmanbbs Mohon Tunggu... Guru - lukmanbrebes

Ngaji pikir dan dzikir

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dahsyatnya Dermawan

17 Agustus 2022   17:14 Diperbarui: 17 Agustus 2022   17:23 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
K.H. Subhan Ma'mun Pengasuh PonPes Assalafiyah Brebes dan salah satu murid Mbah Dimyati Rois Kaliwungu Kendal

Menurut K.H. Subhan Ma'mun, Mbah Dimyati merupakan sosok kyai yang tidak permah membunuh makhluk ciptaan Allah SWT, termasuk makhluk yang namanya nyamuk.

K.H. Subhan Ma'mun menegaskan kelak dalam peradilan Allah SWT. Semua makhluk yang dibunuh oleh siapapun akan mengadu pada Allah SWT, dan berdiri di depan pintu surga, melarang para pembunuh untuk masuk surga sebelum diadili.

Pada kejadian lain, Pernah pada suatu saat K.H. Subhan Ma'mun mengaji kitab Tafsir dengan Mbah Dimyati dan beliau menganggap apa yang ditafsiri beliau dengan yang di bacakan oleh Mbah Dimyati sama. Sehingga beliau memutuskan untuk pulang. Hanya ikut pasaran beberapa hari saja.

Namun ketika pulang melangkahkan kaki menuju jalan utama, tiba-tiba di tengah perjalanan, beliau bertemu dengan Mbah Dimyati dan ditanya mau kemana?.

Dengan sapaan dari Mbah Dimyati tersebut, K.H.  Subhan Ma'mun mengurungkan untuk pulang dan kembali ke pondok.

Anehnya saat sampai di Pondok, ternyata Mbah Dinyati sedang mengajar.  K.H. Subhan Ma'mun pun bertanya sendiri, "Lalu siapa yang menegurnya di jalan?" Wallahu 'alam bishowab.

Kejadian ini terjadi sekitar pada tahun 1980 an,  saat itu K.H. Subhan berumur sekitar 21 tahun.

Ada lagi pada tahun 1984, kejadian yang ketiga Mbah Dimyati memanggil Gus-Gus yang sedang duduk di pondok. Semua Gus-Gus disitu menengok kecuali K.H  Subhan Ma'mun.

Namun ketika panggilan dengan sebutan Gus Humaid (nama kecil.K.H  Subhan) baru K.H.  Subhan Ma'mun menrngok. Dan ternyata K.H. Subhan Ma'mun mendaptkan amanat untuk menggantikan beliau mengajar para santri. Saat itu Mbah Dimyati mau menghadiri muktamar NU di Situbondo.

Ada lagi saat K.H. Subhan Ma'mun diajak jalan-jalan, pada saat itu berjalan kaki mendampingi Mbah Dimyati Rois. Tiba-tiba Mbah Dimyati Rois menyuruh K.H. Subhan Ma'mun untuk berhenti  dan beristirahat sebentar, kemudian menyuruh K.H. Subhan Ma'mun untuk berdoa. Dan Alhamdulillah tanah yang dulu menjadi tempat berdoa sekarang sudah milik Pondok Pesantren Mbah Dimyati.

Pada tahun 2011 ada keponakan K.H. Subhan Ma'mun yang bernama Udin bercerita,  bahwa santri yang ikut pasaran ngaji di bulan Ramdhan, pada Mbah Dimyati Rois, yang berjumlah sekitar 300 orang mendapatkan makan gratis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun