Mohon tunggu...
lukmanbbs
lukmanbbs Mohon Tunggu... Guru - lukmanbrebes

Ngaji pikir dan dzikir

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berbagi Hikmah Pasca Muktamar NU di Lampung

26 Desember 2021   10:53 Diperbarui: 26 Desember 2021   11:11 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak bisa disangkal pula, mereka para panitia dalam Muktamar, yang penuh semangat tak bisa lepas dari niat berhidmah pada para kyai pula.

Diselah-selah istirahat kegiatan muktamar para kyai, kadang masih menyempatkan diri untuk bercengkrama berdiskusi tentang hukum, silsilah sanad keilmuan dan perkembangan  pondok pesantren yang dulu pernah menimbah ilmu di pondok tersebut saat menjadi santri.

Perkawinan sekupu (setara) yang sudah tidak asing dalam kalangan para kyai NU, membuat para keluarga Gus-Gus menjadikan perjumpaan mereka dalam muktamar sebagai  wahana untuk menyambung maupun mengurai keturunan atau silsilah dari hasil perkawinan, yang kadang tidak percaya, bahwa keduanya (pasangan perkawinan) adalah saudara  yang ketemu di kakek nenek mereka. Atau sebenarnya para orang tua mereka pernah berguru pada kyai  yang sama saat dulu menjadi santri, yang hanya dipisahkan  pada tahun berbeda saja.

Kebahagian lain saat ikut muktamar, bisa bertemu dengan para kyai ataupun putra-putra kyai, dikala dulu menjadi santri. Kalau saja ada keniatan untuk bersilaturahmi dirumah mereka belum tentu bertemu dan memakan waktu yang lama dalam perjalanannya. Muktamar sebagai tempat menemukan para putra kyai atau Gus-gus.

Sepulang  dari muktamar, menurut K.H. Subhan Ma'mun, masih ada pekerjaan selanjutnya.  Menunggu rumusan kepengurusan PBNU  yang baru di kepemimpinan Rois Aam  K.H. Miftachul Akhyar dan ketua umum K.H  Yahya Cholil Staquf, di masa khidmah tahun 2021-2026.

Semoga penyusunan kepengurusan yang baru berjalan lancar. Aamiiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun