Adanya lampu merah di Randusanga, yang mulai berfungsi, Sabtu 14 Nopember 2021. Â Apakah menjadi salah satu tanda, Randusanga akan berubah menjadi kota. Yang selanjutnya akan berdiri industri pabrik yang tumbuh subur, fasilitas bisnis, pelabuan, Â bandara, Â pusat adminstrasi dan jasa serta berbagai macam lainnya.
Penulis teringat ketika tahun 1987, naik bis mau pulang kerumah dari Pondok Buntet Pesantren Cirebon ke Randusanga. Persiapan mulai mau turun diawali dari Lampu Merah dekat pasar Brebes yang diperkiraan mulai ada sekitar tahu 1970 an. Beda dengan sekarang yang disetiap persimpangan ada Lampu merah.
Padahal di dunia sendiri lampu merah mulai ada dan digunakan  tepatnya di kota London, Inggris pada tahun 1868. Awal mula lampu merah digunakan untuk mengatur para pejalan kaki dan kereta kuda. Bukan hanya kendaraan bermotor seperti sekarang ini, tapi semua pengguna jalan.
Adanya lampu merah yang sedikit di Brebes,  sehingga mudah diingat. Kalau penulis mau turun dari bis pulang kampung.  Persiapan sudah dimulai dari lampu merah. Maklumlah waktu itu masih kecil, usia anak SMP, dan lumayan takut khawatir keblabasen  sampai ke terminal Tegal.
Kenapa di Randusanga ada lampu merah, tepatnya di perempatan Jalan Lingkar Utara (Jalingkut) Â arah limbangan Randusanga.
Ada beberapa alasan yang dapat dipahami penulis tentang adanya lampu merah :
Pertama, perempatan tersebut sering terjadi kecelakaan. Sebagaimana yang pernah dialami oleh istri penulis yang kecelakaan di daerah tersebut, akhirnya harus dirawat di Rumah sakit. Dan sampai sekarang penulis ikut terbawa trauma kerena melihat darah di muka, kaki dan tangan istri.
Kedua, untuk mengatur pengguna jalan yang melewati jalan tersebut, agar tertib, tidak saling srobot.
Ketiga; adanya lampu merah menjadi sebuah tanda akan bahaya dan maut. Mengingatkan para pengguna jalan akan bahaya didepan mata.
Keempat; untuk mengingatkan pengguna kendaraan agar tidak asing dengan lampuh merah. Sebagai rambu-rambu petunjuk yang harus diingat ketika berkendaraan untuk berhenti.
Kelima; karena jalan tersebut sudah ramai dan bahyak yang melintas. Maka menjadi wajib lampu merah ada disitu.
Enam; sebagai salah satu ciri sebagai kota, karena lampu merah biasanya adanya di Kota-kota, bukan di Desa. sehingga dapat dikatakan Randusanga sudah menjadi kota.
Tujuh; Â untuk tempat istirahat sejenak, mengela napas panjang dari perjalan pulang atau mau ke PARIN.
Kenapa pula, warna nya harus merah, kuning dan hijau.
Awal ada lampu merah, Â hanya menggunakan dua warna, yakni hijau dan merah. Namun berkembangannya berubah menjadi 3 (tiga) Â warna, yaitu merah, kuning dan hijau.
Menurut beberapa ahli mengatakan.  Merah, merupakan warna yang memiliki gelombang terpanjang pada spektrum, dan dapat dilihat dari jarak yang lebih jauh daripada warna lainnya.  Merah  juga melambangkan bahaya dan berhubungan dengan maut.
Menurut Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, 3 (tiga) warna yang ada pada lampu lalu lintas saat ini adalah warna yang paling solid.
Warna-warna ini pula, sebgai warna paling mudah terlihat dari kejauhan, sehingga warna ini sering digunakan sebagai tanda peringatan atau emergency.
Secara sederhana ketiga warna memiliki arti yang sangat laur biasa:
Merah; Â merupakan cahaya gelombangnnya yang paling besar, dibandingkan dengan warna cahaya lain dan dari jauhpun mudah kelihatan. Warna merah juga dalam kebudayaan lokal sebagai tanda bahaya. Sehingga Merah itu harus berhenti untuk menghindari bahaya.
Kuning;  Memiliki gelombang lebih besar dari hijau, dan  sebagai tanda yang sangat reflektif dilihat jelas setelah warna merah. Sehingga warna kuning di jalan sering dipakai setelah warna merah dan pada zona penyebrangan menggunakan warna kuning. Warna kuning memiliki makna yang sudah familier adalah hati-hati atau peringatan.
Hijau; lebih besar dari biru,  seperti di urutan dalam MEJIKUHIBINIU urutan warna yanng memiliki gelombang  panjang. Tanda hijau itu pula yang berarti jalan. Walaupun dalam lampu pengaturan jalan kereta apa asal jalan putih. Namun karena terjadi kecelekanan kereta api pada tahun 1914  di Inggris sehingga tanda jalan berubah menjadi hijau sampai sekarang. Wassalam.
Oleh : Lukman Nurhakim
Lukman Randusanga, 17 Nopember 2021. Menulis disaat menunggu air rob sat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H