Mohon tunggu...
lukmanbbs
lukmanbbs Mohon Tunggu... Guru - lukmanbrebes

Ngaji pikir dan dzikir

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Semua Terjadi Atas Kehendak Allah SWT

25 Maret 2021   07:22 Diperbarui: 25 Maret 2021   07:26 3586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SEMUA TERJADI ATAS KEHENDAK ALLAH SWT

Pengempon Brebes, Ahad  21 Maret 2021 di rumah H. Muchlason, S.Ag. M.Pd.I. Rapat panitia pembangunan pondok pesantren Assalafiyah 3 Klampok.

Acara rapat  tersebut dibuka dengan pembacaan surat Al-Fatihah yang dipandu oleh H. Sutrisno, selaku pembawa acara dan dilanjutkan dengan pembacaan Tahlil yang dipimpin oleh K.H. Tobari.

Pada acara tausiyah dan motivasi khusus untuk panitia pembangunan Assalafiyah 3.  K.H. Subhan Ma'mun selaku pengasuh pondok pesantren Asalafiyah memberikan pelajaran yang sangat berharga, kepada semua panitia yang hadir pada rapat panitia di rumah H. Mukhlason,  yang penulis jadikan judul "Semua yang terjadi atas kehendak Allah SWT."

Kekompakan semua panitia dan semangat untuk membangun pondok pesantren Assalafiyah 3,  yang dapat dikatakan cukup luas, lebih dari 1 hektar, dengan memerlukan dana yang cukup besar dan waktu yang agak lama pula. Semua itu atas kehendak Allah SWT.  Semua panitia dalam perjalanan pembangunan tersebut tidak boleh sombong. Karenanya semua yang menggerakkan hati dan diri panitia adalah Allah SWT.

Dalam perjalanannya, kesuksesan proses pembangunan Masjid, Aula, Asrama santri dan anak jalanan, semua dapat terlaksana dengan baik atas kehendak Nya. Hal tersebut tidak bisa lepas dari campur tangan Allah. Keinginan panitia yang kuat juga di dalamnya ada kehendak Allah dan kehendak tersebut yang membuat semua dapat  terlaksana dengan aman dan lancar.

Secara sederhana, bahwa sifat kehendak Allah atau Iradah  Allah adalah salah satu sifat dari sifat-sifat Allah SWT. Dalam melakukan apa saja yang dikehendaki-Nya. Dia tidaklah mewujudkan sesuatu kecuali sebelumnya telah menghendaki-Nya.

Kita semua harus menyakini, apapun yang ada di dunia ini, semua kehendak Allah. Termasuk yang irrasional dan akhirnya menjadi rasional, yang hancur ataupun mati semua bisa dibangkitkan kembali. semua ini terjadi  tidak bisa lepas dari kehendak Allah SWT. Manusia hanya sebagai hamba yang tidak memiliki kekuatan apapun. Ia berjalan atas perintah dan kehendak-Nya pula.

Mari kita berfikir dan menelaah sejenak, ketika Allah menciptakan makhluk yang namanya bumi, yang berdiri dengan tanpa penyangga dan berada bebas di atas awan. Semua ini terjadi, semata-mata karena hak prerogratif Allah SWT. Dan manusia hanya menempatinya, tidak bisa memerintahkan dan mengaturnya.

Seumpamannya saja, kalaupun nanti pada tahun 2040, manusia memiliki rancangan mobil yang bisa terbang, tidak hanya berjalan di tanah saja, tetapi  bisa masuk kelaut ataupun berjalan dilaut. Hal ini mungkin dapat  terwujud, dikarenakan ada keinginan yang kuat oleh manusia. Terciptanya  mobil multi fungsi yang tidak hanya berjalan di darat saja, tapi bisa berjalan di udara dan air,  oleh manusia bisa terlaksana. Hal ini dapat dikatakan, bahwa dari setiap keinginan manusia, disitu pula Allah menghendakinya. Artinya keinginan manusia itu sebagai bentuk dari  kehendak Allah SWT.

Dalam perjalanan sunnatullah sebagai manusia.  Ketika sesuatu terwujud ataupun ada,  dari hasil karya manusia. Hal itu tidak bisa lepas dari   adanya konsep  dan perencanaan yang sangat luar biasa, dan inilah dapat dikatakan sebagai bentuk kelebihan dan sekaligus kekurangan manusia itu sendiri. Sebab adanya tersebut berawal dari konsep atau rencana yang dituangkan dalam kertas maupun media elektronik. Berbeda  dengan managemen Allah SWT, sebagai Dzat penguasa alam semesta ini, dalam membuat sesuatu hanya dengan sifat kun fayakunnya. Sifat inilah yang dapat dikatakan lebih hebat dan tak tertandingi oleh siapapun. Dengan sifat kun fayakunnya Allah inilah,  bagi manusia yang beriman, akan semakin bertambah keyakinan dan keimanannya, atas kekuasaan Allah yang tak terbatas.

Sebagai cerminan diri manusia dalam melangkah dan mewujudkan keinginannya. Kita dapat mengatakan apabila keinginan manusia itu  terlaksana, hal itu sebagai bagian dari bentuk kehendak Allah SWT.  Dan bila keinginan tersebut tidak dapat terwujud. Maka, hal itu dapat dikatakan Allah tidak menghendakinya.

Sebagai perenungan kembali maqom manusia yang hanya sebagai perencana saja. Karena semua terjadi atas kehendak Allah SWT. Manusia pada dasarnya  hanya memiliki bayangan atau konsep kalau mau memulai pekerjaan, dalam istilah dunia proyek ada yang namanya Detail Engineering Design  (DED) yang merupakan produk perencanaan (detail gambar kerja) yang dibuat konsultan perencana untuk pekerjaan bangunan dan lain-lain. DED juga bisa digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan perawatan dan perbaikan sebuah gedung atau bangunan. Sedangkan Allah dalam membangun adalah bersifat kun fayakun, tanpa ada konsep dan perencanaan.

Kembali dengan sifat kehendak Allah, bahwa adanya alam dan semua seisinya adalah ciptaan dan kehendak Allah SWT. Kekuatan dan kehebatan manusia tidak sebanding dengan Sang Pencipta. Manusia hanya diberi sedikit kekuatan dan pengetahuan tidak lebih dari itu. Yang jelas bagi manusia, adanya alam tentu ada yang menciptakan dan sang pencipta tersebutlah yang merawat dan mengendalikannya. Keyakinan inilah untuk mengantarkan manusia akan keimanan terhadap Allah SWT, sebagai Dzat pemilik alam semesta.

Kita tentu mengetahui Allahlah sebagai Dzat pencipta alam semesta,  karena adanya alam tersebut  sebagai bukti akan adanya Allah dan sifat kuasanya. Ketika Allah berkehendak, maka tidak ada seorangpun yang mampu menahan kehendak-Nya. Dan segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, berjalan sesuai dengan kehendak Allah SWT.

Dengan demikian, maka cara kita meyakini sifat Iradah Allah SWT adalah dengan meyakini bahwa segala sesuatu apapun itu adalah atas kehendakNya. Sehingga, kita tidak patut sombong sama sekali atas segala yang telah kita dapatkan, baik kekayaan, kepintaran, maupun kekuasaan, karena semua itu adalah mutlak atas kehendak Allah SWT.

Selain itu, kita pun tidak patut menyalahkan keadaan, baik bencana, penyakit, kemiskinan, maupun apapun yang terjadi kepada diri kita, karena semua itu adalah kehendak Allah SWT. yang dikirimkan untuk menguji kesabaran kita. Maka, yang harus kita lakukan adalah selalu bersyukur dan berhusnudzan/berbaik sangka atas segala kehendak-Nya yang diberikan kepada kita.

Semoga Allah SWT memberi kekuatan dan kesehatan pada semua panitia pembangunan pondok pesantren Asslafiyah 3. Sehingga atas dasar sifat Iradah-Nya, pembangunan dapat terlaksana dengan  aman dan  lancar, Aamiiin. Wa Allahu A'lam bis Shawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun