Guru mulia datang karena ia merupakan sosok yang berperan penting dalam membawa masa depan seorang anak didiknya. Tugas guru menemukan bakat peserta didik, kemudian dikembangkan. Tidak ada anak bodoh di dunia ini. Yang ada hanya anak yang belum menemukan kemampuannya, belum mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Guru adalah manusia yang tetap mulia, bukti kemuliaan guru yang tidak dimiliki profesi lain. Allah SWT memberi pahala yang tak pernah berhenti dan terus mengalir walaupun guru tersebut sudah tiada.
Mengajar dan membagikan ilmunya kepada orang lain dan orang tersebut meneruskan atau membagi lagi ilmu tersebut kepada yang lainnya, maka ini juga termasuk sedekah jariah.
Hal ini sebagaimana tertuang dalam hadis H.R. At-Tirmidzi, diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA., Rasulullah SAW. bersabda, "Jika manusia meninggal dunia, maka terputus amalnya kecuali tiga, yakni sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya"
Ketentuan dalam hadits ini, menurut penulis ada pada guru. Karena guru merupakan salah satu ptofesi yang ahli sadekah jariyah dengan ilmu pengetahuan, suka senyum sapa kepada peserta didik dan membantu kebutuhan kekurangan materi peserta didik.
Pengajar ilmu pengetahuan dan mengharap ilmu yang diajarkan bermanfaat. Guru berusaha menjadikan anak didiknya menjadi anak yang shaleh dengan mengajarkan budi pekerti dan akhlak mulia di sekolah.
Yakinlah guru akan terus menjadi profesi mulia. Tidak bisa digantikan oleh mesin secanggih apapun. Dan akan terus mendapatkan pahala yang mengalir diberikan oleh Allah SWT. Wallahu"alam bishowab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H