Mohon tunggu...
lukmanbbs
lukmanbbs Mohon Tunggu... Guru - lukmanbrebes

Ngaji pikir dan dzikir

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Rujak Bebek Man Tari

7 April 2020   10:55 Diperbarui: 7 April 2020   13:50 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
RUJAK BEBEK MAN TARI | dokpri

Rujak sudah menjadi jajanan sebagian masyaraka kampung, yang dapat dikata, menyegarkan bagi siapa saja yang menikmatinya. Apalagi kalau dimakan di siang hari. Sungguh press, melek, dan sangat terasa nikmat yang luar biasa, itu sih, menurutku. Mudah-mudah pembaca juga demikian. Sebagai penikmat makanan rujak pula.

Rujak di kampungku (Randusanga Brebes) terbagi menjadi 2 (dua) ada rujak yang pakai cobek batu dan rujak diracik dengan dibebek (pakai kayu untuk menghaluskan bumbu dan buah-buahan rujak). Mereka yang jualan  rujak dengan menggunakan cobek batu rata-rata berasal dari kampungku. Tetapi yang rujak bebek kayu, yang jualan dari kampung sebelah.

Rujak yang menggunakan cobek batu untuk menghaluskan bumbu yang menjadi dasar pembuatan bumbu rujak. Dikampungku umumnya rujak gado-gado, uleg, timun, kedondong dan lain-lain. Dan  biasanya untuk mengobati rasa pedesnya rujak, para penikmat rujak,  tidak ketinggalan kerupuk sebagai obat pedesnya, disamping minuman air putih maupun teh.

Ada satu kebiasaan penulis ketika makan siang. Ketika lauk pauknya tidak ada. Maka lauk  rujak menjadi  pilihan paforitnya. Dan tanpa terasa kalau makan nasi, lauknya rujak. Biasanya makanya lahap, banyak dan berujung berkeringat pula. Mungkin karena pedes ataupun lahapnya. Entahlah.. Yang jelas rujak masih menjadi makanan idola aku dan masyarakat kampung. Terbukti di setiap RT di lingkungan tempat tinggalku, pasti ada yang jualan rujak dan kadang lebih dari satu.

Man Tari Pedagang rujak bebek keliling | dokpri
Man Tari Pedagang rujak bebek keliling | dokpri

Rujak Bebek
Rujak bebek yang penulis  sampaikan di sini, sebagai informasi kuliner yang mungkin sudah  familier di telinga pembaca. Penjual rujak bebek yang  bertahun-tahun menjajagan kesegaran dan kepedesan makanan. Tepatnya sejak tahun 2005 sampai sekarang masih eksis menjajagan rujak daganganya, kelilingin kampung dengan gerobak becaknya.

Sebut saja "Tari" penjual rujak bebek yang berasal dari Padasugih Brebes dengan kekhasan rasa, yang sangat terasa nikmat pedes, bumbu dan buah rujaknya.

Menurut Tari, penjual rujak yang tidak pernah menawarkan daganganya dengan teriak "rujak... rujak" atau suara lainya. Ia hanya mengayun becak gerobaknya mengelilingi kampung-kampung.

dokpri
dokpri
Harga jualan rujak Tari per porsi, mulai  dari seharga 1000 (seribu rupiah). Ia lakukan selama 5 (lima) tahun di Cikampek, kurang lebih selama 10 (sepuluh) tahun dan mulai naik harganya pada tahun 2014, satu porsi untuk anak seharga 3000 dan orang dewasa 5000.

Tari,  menjajagan rujaknya keliling kampung mulia  dari jam 13.00 Wib. Ia keluar dari rumah Padasugih Kelapasawit Brebes dan pulang ke rumah sekitar  jam 18.00Wib. Ia menjual daganganya keliling kekampung-kampung, menemui para langganan rujaknya.

Adapun bumbu rujak bebek yang dijajagan Tari, terdiri dari : cabe tengis (cabe rawit), trasi, garam  dan gula. Kemudian dibebek bersama buah-buahan.  Adapun buah yang digunakan dalam rujak bebek, yaitu buah pisang klutuk, ketela, bengkuang, kedondong, jambu air, blimbing, mangga dan bengkuang.

Modal setiap dagang rujak bebek, untuk membeli bumbu dan buah-buahan sekitar 120.000 dan diperkirakan keuntungan  yang didapat dari usahanya 80.000 perhari. Menurut Tari keungtungan dari usaha  tersebut Alhamdulillah bisa untuk membiayai rumah tangganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun