Mohon tunggu...
lukmanbbs
lukmanbbs Mohon Tunggu... Guru - lukmanbrebes

Ngaji pikir dan dzikir

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Lalat yang Hinggap di Pena Imam Al-Ghazali

29 Mei 2019   11:50 Diperbarui: 29 Mei 2019   11:53 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari kisah sufi ini, dapat memberi hikmah pada kita, bahwa tidak ada salahnya jika kita menolong mahluk Allah. Bayangkan saja, hanya sekedar membiarkan lalat yang kehausan untuk minum, dapat  menjadikan sebab seseorang masuk surga. Mudah-mudahan dengan kita suka memberi makan kepada sesama manusia. bersedekah bagi sesama yang benar-benar membutuhkan, dapat juga menjadi salah satu sebab jalan masuk surga. Amin.

Ada juga kisah lain, yang dapat kita ambil hikmahnya, Seperti kisah seorang pelacur dapat masuk Surga karena memberi minum seekor Anjing. Namun perlu diingat pula, jangan remehkan ketika melakukan perbuatan dosa, walaupun dianggap sebagai dosa kecil. Karena ada seorang wanita masuk neraka karena memelihara seekor kucing lalu mendzaliminya.

Ingat  firman Allah Swt: dalam Al-Quran Surat  Az-Zalzalah:7-8 "Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula" (QS. 99: 7-8).

Pembaca yang budiman. Kisah di atas mengajari kita untuk tidak melakukan atau jangan pernah meremehkan amalan (kebaikan) sekecil apapun, karena sesungguhnya kita tidak pernah tahu, amal mana yang diterima. bisa jadi amalan yang kita anggap kecil tersebut berarti besar di hadapan Allah SWT, dan justru amalan tersebutlah yang akan mengantarkan kita ke Surga. Sebaliknya kita juga tidak tahu, bahwa mungkin perbuatan dosa (yang dianggap kecil) bisa menjerumuskan kita ke lembah kehinaan, Neraka Jahanam. na'udzubillahimindzalik.

Mohon maaf, terkadang kita terlalu mengejar amal-amal yang besar dan meremehkan amal kecil, padahal ketika beramal kecil seringkali kita malah bisa sangat ikhlas.

Dokpri
Dokpri

Kebaikan (Amal) itu tidak selalu kita menyumbang ke Masjid, tapi sekedar menyingkirkan duri di jalanan atau sekedar memungut sampah permen, sekedar mengucap salam kepada sesama muslim yang  belum kita kenal, sekedar senyum pada sahabat kita, tidak ada yang sia-sia. Jika kita bisa melakukan amal-amal ringan, kenapa harus menunggu kesempatan untuk beramal besar? Bukankah Allah juga menyukai amalan yang berkelanjutan meskipun sedikit?

Boleh jadi amalan kecil yang pernah kita lakukan adalah amalan yang paling ikhlas, sehingga dapat menyelamatkan di akherat nanti. Atau menjadi pelindung kita dari siksa di alam kubur. Atau juga dapat menjadi perantara dikabulkannya doa-doa kita. Dimungkinkan juga amal yang dianggap kecil dapat menjadi penghapus dosa-dosa kita.

Jawaban Iman Al-Ghazali ketika ditanya sahabatnya, tentang ditempatkan oleh Allah pada tempat yang mulia, setelah meninggal. Dapat menjadi renungan bersama dalam berbuat amal. Lakukan perbuaan apapun walaupun dianggap kecil, mungkin yang kecil ini dapat menjadi sebab dimasukannya kita di surganya Allah SWT. Amin
Wallahu 'alam Bishowab.
(Lukman Nur Hakim)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun