Mohon tunggu...
lukmanbbs
lukmanbbs Mohon Tunggu... Guru - lukmanbrebes

Ngaji pikir dan dzikir

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Berpikir Positif pada Siswa yang Datang Terlambat di Sekolah

8 Maret 2019   10:35 Diperbarui: 2 Juli 2021   16:07 1719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepertinya masalah terlambat merupakan persoalan sepele. Namun, kadang bagi siswa merupakan hal yang sangat amat berat, yang perlu dibantu dalam penyelesaiannya. Agar tidak berkepanjagan dan menganggu permasalahan studinya.

Orang dewasa, merupakan orang yang telah berhasil dalam menahan emosi dan melampaui tahap perkembangan masa anak dan remaja. Sehingga memiliki pengalaman kesuksesan tersendiri, setiap menghadapi masalah. Berbeda dengan siswa, ia  sedang menjalankan masa anak- anak. 

Masa pencarian jati diri, pengakuan dari teman-temannya, memberontak dan paling tahu. Sehingga perlu bimbingan agar tahapan perkembanganya dijalankan denga  baik.

Melihat adanya keterlambatan siswa, sesekali  saya berdiri di pintu gerbang, untuk mengetahui usaha-usaha  yang dilakukan siswa, kenapa ia terlambat. Ternyata, ada siswa yang sudah tidak mampu jalan cepat ataupun lari.  Mereka sudah terlalu jauh berjalan. 

Ya, sekolah kami memang bukan di depan jalan raya, di mana bagi siswa pengguna transportasi umum setelah turun langsung bisa masuk gerbang sekolah. Para siswa yang bertransportasi umum harus berjalan sekitar 1 (satu) kilometer untuk sampai ke sekolah. Sebuah usaha yang harus dihargai.

Lebih kasihan lagi ketika ditanya, kenapa terlambat? "Harus membantu ibu jualan dulu", imbuhnya. Melihat jawaban tersebut, patutkah saya marah dan melarang untuk membantu orang tuanya sebelum ke sekolah.

Sungguh saya termasuk orang beruntung, ketika sekolah dulu, tidak harus  membantu orang tua berjualan. Namun hanya disuruh  meminta uang kepada para pedagang yang mengambil barang dari orang tua saya. Itupun ketika bapak ibu saya tidak ada uang untuk bekal saya berangkat ke pondok pesantren.

Walaupun terlambat kurang baik, namun pada siswa yang terlambat, kadang saya menemukan kehebatan mereka. Perjuangan meraih cita-cita,  semangat belajar dan  kegigihan dalam memecahkan permasalahan  hidupnya.

Pernah suatu saat menyuruh siswa yang terlambat, untuk menuliskan penyebab  terlambat masuk sekolah.  Ternyata ada yang  di luar dugaan saya. Ada siswa menulis persoalan keluarga dan ekonomi yang membelenggunya. 

Ia harus menunggu lama uang saku dari orang tuanya,  karena harus meminjam uang  dari tetangganya dulu, untuk membayar angkot pulang pergi ke sekolah.

Ada juga yg harus  menghantarkan adik-adiknya sekolah dulu, karena kedua orang tuanya merantau ke luar kota. Ini  merupakan  pelajaran yang berharga yang dapat saya ambil dari siswa terlambat, yang  kutemui.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun