Mohon tunggu...
LUKMAN
LUKMAN Mohon Tunggu... Guru - CGP Angkatan 9 Kabupaten Sukabumi

Saya salah satu Calon Guru Penggerak Angkatan 9 Kabupaten Sukabumi.Saya bertugas di SDN 08 Pamuruyan Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

1.4.a.9.1. Aksi Nyata Modul 1.4 -Forum Berbagi Aksi Nyata

23 Oktober 2023   00:49 Diperbarui: 23 Oktober 2023   00:52 1780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JUDUL : PENERAPAN BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH

1. LATAR BELAKANG

Penerapan budaya positf disekolah merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas pendidikan nasional. Penerapan budaya positif ini tidak bisa dilakukan tanpa dukungan dari semua elemen yang ada di sekolah. Dengan penerapan budaya positif ini diharapkan dapat mewujudkan visi sekolah dan membentuk karakter murid dalam mengimplementasikan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila.

2. TUJUAN

  • Memberikan sosialisasi kepada warga sekolah terkait budaya positif dan penerapannya di lingkungan sekolah
  • Menumbuhkan budaya positif dengan kesepakatan kelas dan penerapan segitiga restitusi..

3. TOLOK UKUR

  • Warga sekolah mendapatkan pemahaman tentang budaya positif di sekolah dan penerapannya dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.
  • Murid mampu memahami dan bersama-sama membuat kesepakatan kelas untuk dipasang dinding kelas dan ditaati.
  • Memperbaiki proses pendisiplinan murid melalui penerapan segitiga restitusi.

4. LINIMASA TINDAKAN YANG DILAKUKAN

Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan diantaranya ialah:

  • Melaksanakan diseminasi budaya positif di lingkungan sekolah kepada seluruh warga sekolah meliputi kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan terkait disiplin positif, kesepakatan kelas,profil pelajar Pancasila dan praktik segitiga restitusi dalam rangka mewujudkan disiplin positif di sekolah.
  • Guru memfasilitasi murid untuk membuat kesepakatan kelas. Kesepakatan kelas yang telah disepakati selanjutnya ditandatangani seluruh warga kelas dan dipasang di dinding kelas.
  • Melaksanakan praktik penerapan segitiga restitusi kepada dua orang murid dan mendokumentasikannya

5. DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN

  • Kepala Sekolah dan Rekan Sejawat 

Dukungan dalam menerapkan keyakinan kelas dalam mewujudkan disiplin positif guna membentuk budaya positif di lingkungan kelas dan sekolah.

  • Murid

Murid sebagai subjek pembelajaran yang berkolaborasi bersama dengan guru dalam membuat keyakinan kelas secara bersama-sama.

  • Orang Tua/Wali Murid

Berperan aktif dalam melanjutkan budaya positif di lingkungan keluarga dan juga lingkungan rumah murid.

6. Bahan dan Alat:

  • Untuk dokumentasi dan editing : kamera digital/kamera HP,aplikasi edit video,
  • Untuk membuat keyakinan kelas : kertas karton,spidol,kertas Stiky note.
  • Untuk sosialisasi budaya positif : laptop,Proyektor,perangkataudio/soundsystem

7. DOKUMENTASI KEGIATAN PENERAPAN BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

8. HASIL DARI AKSI NYATA

  • Kepala Sekolah dan para guru menyambut antusias adanya kegiatan diseminasi yang diadakan di sekolah.Mereka mendapat pemahaman baru tentang budaya positif dan penerapannya di sekolah.Perlu ada kegiatan serupa yang waktunya lebih lama sehingga materi dan penjelasannya lebih rinci lagi sehingga lebih dipahami.
  • Respon semua murid tentu saja merasa senang dan apresiatif. Mereka bersemangat melakukan perubahan aturan-aturan kelas. Bersemangat untuk menyepakati draft keyakinan kelas karena motivasi intrinsik untuk menjadi lebih baik. Tantangannya adalah ketika ada beberapa murid yang mengisikan usulan kelas impian dengan menyalin ulang apa yang diusulkan oleh temannya sehingga ada beberapa usulan kelas impian yang sama. Dari beberapa usulan kelas impian tersebut kemudian guru bersama murid menyalinnya menjadi sebuah keyakinan kelas yang disepakati bersama antara guru dan murid dengan membubuhkan tanda tangan ke dalam draft keyakinan kelas.
  • Kegiatan praktik penerapan segitiga restitusi dalam penanganan kasus di sekolah memberikan inspirasi bagi guru-guru dalam memperbaiki praktik pendisiplinan murid di sekolah.

9. PEMBELAJARAN YANG DI DAPAT DARI PELAKSANAAN

Pembelajaran yang didapat dari hasil pelaksanaan antara lain yaitu:

  • Pentingnya memahami dan menerapkan budaya positif di sekolah
  • Pentingnya membuat kelas impian dan keyakinan kelas.
  • Memperbaiki praktik pendisiplinan anak melalui penerapan segitiga restitusi.
  • Dukungan dari semua warga sekolah untuk menerapkan disiplin positif guna mewujudkan budaya positif di kelas dan di lingkungan sekolah.

10.RENCANA PERBAIKAN UNTUK PELAKSANAAN DI MASA MENDATANG

  • Persiapan harus lebih matang dalam melaksanakan kegiatan diseminasi,waktunya harus lebih panjang dan kegiatan harus lebih bervariasi.
  • Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang yaitu mengevaluasi keyakinan kelas agar menjadi lebih baik lagi dan menerapkan kepada seluruh kelas.
  • Melaksanakan simulasi penerapan segitiga restitusi oleh para guru yang ada di sekolah sebelum di terapkan kepada murid.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun